Bisnis.com, BOGOR - Pemerintah Kota Bogor tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan terkait pengembangan konsep perkotaan di dua pemerintahan tersebut.
Kepala Hubungan Masyarakat Kota Bogor Encep Mohammad Ali mengatakan Wali Kota Bogor Bima Arya akan menandatangani Letter of Interest dengan Pemerintah Kota Seoul dalam kunjungannya di International Forum in Urban Policiy for Sustainable Development Goals pada 7-10 Juni 2016.
"Nanti ada sesi berbagi ihwal isu-isu perkotaan, transportasi, pengelolaan air bersih, permukiman, lingkungan hidup hingga keamanan masing-masing perwakilan yang diakhiri dengan MoU," ujarnya, Selasa (7/6/2016).
Dia menuturkan, Pemkot Bogor dan Pemkot Seoul akan melakukan penandatanganan kerja sama kedua pemerintah yang diharapkan bisa menguntungkan kedua pihak terutama dalam penerapan smart city yang salah satunya mencontoh Korea Selatan.
Menurutnya, dalam waktu dekat kedua pihak juga akan segera menggelar MoU di bidang lain, yakni kerja sama pengembangan teknologi dan pengetahuan untuk lebih mematangkan kinerja SDM di lingkup Pemkot Bogor.
"Jadi selama empat hari di Seoul, Pak Wali Kota Bima Arya akan memanfaatkan diplomasi tersebut untuk mengembangkan Kota Bogor," katanya.
Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, penjajakan kerja sama antara Pemkot Bogor dan Pemkot Seoul merupakan langkah positif untuk membangun Bogor.
Menurutnya, Bogor harus mencontoh Seoul yang memiliki konsep transportasi dan pedestrian lebih maju dibandingkan kota-kota lainnya di Kores Selatan dan juga di Indonesia.
"Jadi kerja sama saja di atas kertas saja tidak cukup. Harus ada MoU yang mengikat dan bisa ditindaklanjuti dengan baik oleh aparat pemerintah Kota Bogor," katanya.
Dia memaparkan, pekerjaan rumah di Bogor selama ini adalah persoalan transportasi yang kerap dikeluhkan masyarakat. Dengan demikian, setelah ada penjajakan kerja sama ke Korea Selatan bisa memeroleh jalan keluar dan inspirasi baru.
Namun, lanjutnya, hasil dari penjajakan ke Kore Selatan tersebut jangan sampai sebatas tidak dikerjakan oleh jajaran dinas di Kota Bogor. Sebab, kata dia, permasalahan yang melilit Bogor selama ini juga adalah keharmonisan antara Wali Kota dengan bawahan.
"Artinya jajaran aparat pemerintah harus bisa menerjemahkan apa-apa yang diperoleh Wali Kota Bogor Bima Arya dalam penjajakan kerja sama ini. Misalnya pembenahan transportasi harus seperti di Seoul. Nah itu yang harus dikerjakan," paparnya.