Bisnis.com, BOGOR- Realisasi anggaran perjalanan dinas bagi pejabat dan PNS di lingkungan Pemkot Bogor sepanjang 2015 mencapai Rp44,46 miliar.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan realisasi tersebut lebih rendah dari yang dianggarkan sepanjang tahun tersebut mencapai Rp65,38 miliar.
"Artinya realisasi anggaran perjalanan dinas di Kota Bogor sepanjang 2015 hanya mencapai 68%," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Sabtu (30/7/2016).
Selain itu, sepanjang 2015 juga, sambung Bima, pendapatan daerah Kota Bogor mencapai Rp1,91 triliun atau 94,61% dari dipatok Rp2,02 triliun.
Menurutnya, kontribusi terbesar pendapatan daerah Kota Bogor diperoleh dari pendapatan pajak daerah sebesar 102,75% dan pendapatan hasil pengelolaan daerah yang dipisahkan sebesar 109,10%.
Adapun, belanja daerah pada 2015 mencapai Rp1,86 triliun atau 80,58% dari yang patok Rp2,31 triliun. Dengan komposisi realisasi pendapatan dan belanja daerah tersebut terdapat surplus sebesar Rp50,22 miliar
Sementara, untuk penerimaan pembiayaan pada 2015 mencapai Rp301,20 miliar atau 99,86% dari anggaran sebesar Rp301,64 miliar. Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan Rp11,85 miliar atau 100% dari yang dianggarkan.
Dengan komposisi pembiayaan tersebut, maka pembiayaan netto mencapai Rp289,34 miliar. Sisa lebih anggaran tahun 2015 mencapai Rp339,57 miliar.
Menurutnya, Silpa itu disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain anggaran belanja hanya terserap sebesar 80,585. Hal itu mengakibatkan rendahnya penyerapan atas belanja modal untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik yang hanya mencapai 64,02%.
Kegiatan tersebut, lanjut Bima, di antaranya adalah pengadaan tanah 14,6%, belanja bangunan dan gedung 61,54% serta belanja untuk pembangunan jalan, irigasi dan jaringan 68,61%.
Selain itu, lanjutnya, ada langkah efisiensi terutama untuk belanja-belanja barang atau pengadaan barang pakai habis seperti alat tulis kantor dan perjalanan dinas bagi pejabat dan PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.