Bisnis.com, BOGOR- Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan pihaknya sedang membangun aplikasi pemantau harga realtime yang bisa dipantau di ruang tengah Balaikota Bogor, sehingga siapa pun bisa memantau harga setiap waktunya.
Pasokan data harga tersebut, sambung Bima diberikan setiap hari oleh PD Pasar Kota Bogor dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. "Jadi tren kenaikan harga setiap harinya akan ke baca dengan jelas," ujarnya, Minggu (7/8/2016).
Menurutnya, tim pengendali inflasi daerah (TPDI) Kota Bogor selama ini bergerak terus mengendalikan inflasi bekerja sama dengan sejumlah pihak dengan melakukan sidak ke lapangan guna mencari tahu apa yang menjadi harga-harga naik dan kelangkaan komoditas.
Dia menuturkan sedikitnya ada tiga persoalan penyumbang inflasi di Bogor yakni ketersediaan barang dan distribusi, penimbunan barang dan adanya spekulan. Dalam setiap sidak yang dilakukan tim gabungan, kata dia, persoalan tersebut kerap ditemui untuk dipecahkan.
"Makanya di Jawa Barat ini Kota Bogor disebut sebagai daerah pengendali inflasi terbaik tiga besar karena inflasi setiap bulannya kerap terkendali," paparnya.
Dia memaparkan sepanjang tahun ini, inflasi di Bogor lebih rendah dibandingkan daerah lain, pada Januari misalnya inflasi di Bogor mencapai 0,88%. Adapun hingga Juli inflasi mencapai 0,32%.