Bisnis.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya berjanji akan mengevaluasi sistem transportasi di wilayahnya seiring penobatan Bogor sebagai daerah terburuk bagi pengendara dalam survei Waze.
"Terlepas dari metodologi, survei, dan faktor lain, yang jelas faktanya Kota Bogor memang semakin macet. Ini menjadi bahan untuk terus dievaluasi agar semua bekerja lebih keras," ujarnya, Minggu (18/9/2016).
Menurutnya, pertumbuhan kendaraan di Kota Bogor mencapai sekitar 13% atau lebih tinggi dibandingkan peningkatan performa infrastruktur jalan yang hanya 1%. Hampir setiap pekan, lanjut dia, terdapat penambahan sekitar 800 kendaraan roda dua dan 200 mobil.
"Lain lagi, hampir 400.000 orang setiap pekan datang ke Kota Bogor," ujarnya.
Oleh karena itu, guna mengatasi masalah kemacetan tersebut pihaknya akan melakukan beberapa langkah antara lain penambahan petugas di lapangan dan bekerjasama dengan petugas kepolisian untuk lebih tegas lagi dalam penegakkan disiplin dan tidak sampai ada pembiaran.
Demikian juga, sambungnya, dengan pengunjung Kebun Raya yang mencapai 1.000 orang tiap harinya dan membengkak hingga 10.000 orang di akhir pekan. Kondisi tersebut tidak didukung dengan sarana parkir yang memadai di kebun raya.
"Ini persoalan utama. Jadi bagaimana mengelola tempat parkir, jangan sampai ada parkir liar di mana-mana," ujarnya.
Sebelumnya pengelola piranti lunak Waze merilis indeks tempat terbaik dan terburuk bagi pengendara di dunia. Hasilnya, Bogor tercatat sebagai kota terburuk kedua bagi pengendara, setelah Kota Cebu, Filipina. Adapun peringkat ketiga adalah San Salvador, El Salvador.