Bisnis.com, DEPOK - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kota Depok mencatat jumlah kepesertaan hingga Agustus 2016 mencapai 62,55% dari total jumlah penduduk di kota tersebut.
Kepala BPJS Kesehatan Kota Depok Nurifansyah mengatakan, pihaknya tengah berupaya terus mengajak masyarakat bergabung dalam program jaminan sosial dari pemerintah tersebut.
“Data terakhir kepesertaan sudah mencapai 1.025.094 orang dari total jumlah penduduk 1,6 juta orang," ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (20/9/2016).
Dia memerinci jumlah kepesertaan tersebut terdiri dari penerima bantuan iuran (PBI) APBN mencapai 286.986, PBI APBD 151.602, pekerja penerima upah (PPU) Askes 77.830, PPU TNI/Polri 23.838, PPU Badan Usaha 111.661 dan peserta mandiri mencapai 373.661.
Nurifansyah menyebut, pihaknya tengah melalukan sosialisasi pemberlakuan sistem tagihan virtual account kolektif guna meningkatkan kolektibilitas pembayaran iuran Jaminan Kesehatan Nasional -Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi peserta mandiri.
Pemberlakuan sistem penagihan tersebut, sambungnya, telah dilakukan sejak awal September tahun ini.
"Masyarakat kan cukup dinamis menerima informasinya, ada yang sudah paham dan ada yang belum. Tapi, kami terus coba agar mereka mengerti," ujarnya.
Dikatakan, pemberlakuan sistem tersebut diharapkan memudahkan pembayaran iuran dari peserta, yang sebelumnya masing-masing keluarga membayar sendiri menjadi diwakili oleh salah satu peserta dari keluarga.
"Misal dalam satu keluarga ada lima orang yang sudah jadi peserta. Nah, ketika membayar tidak usah semua keluarganya, tapi atas nama satu orang saja," paparnya.