Kabar24.com, JAKARTA - Ruhut Sitompul dalam waktu dekat akan mengetahui respons yang diberikan Komisi Pengawas Partai Demokrat terkait sikapnya yang memilih mendukung Ahok-Djarot daripada Agus Yuhoyono-Sylvia Murni dalam Pilkada DKI 2017.
Komisi Pengawas Partai Demokrat akan segera mengeluarkan rekomendasi soal perbedaan sikap Ruhut Sitompul di Pilkada DKI Jakarta.
"Sebelumnya sudah ada panggilan kepada saudara Ruhut dari Komisi Pengawas namun belum dipenuhi. Dalam satu-dua hari ini rekomendasi dari Komisi Pengawas akan diberikan kepada pimpinan partai, kita tunggu saja," ujar Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Ruhut berbeda sikap dengan Partai Demokrat dalam Pilkada DKI Jakarta. Di saat Partai Demokrat menyatakan mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Ruhut justru mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Bahkan, belakangan Ruhut masuk dalam daftar juru bicara pasangan Ahok-Djarot.
Imelda mengemukakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengamanatkan untuk menghormati perbedaan pendapat sepanjang belum menjadi garis partai.
Namun jika sebuah keputusan sudah menjadi garis partai maka kader wajib menjalankan instruksi pimpinan partai untuk memenangkan seluruh pasangan calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrat.
"Dalam politik kita tahu ada etika. Secara etika tentu kami hormati hak politik saudara Ruhut untuk menjadi tim sukses Ahok apalagi menjadi juru bicara pasangan calon lain. Tapi secara organisasi, sesuai kode etik dan AD/ART mekanisme partai sedang berjalan. Komisi Pengawas Partai Demokrat sedang memproses masalah ini," jelas Imelda.
Imelda menyampaikan Komisi Pengawas juga tengah memproses rekomendasi bagi kader lain yang berbeda pandangan politik dengan Demokrat, termasuk di antaranya anggota Dewan Pembina Demokrat Hayono Isman.
"Semua yang dipanggil Komisi Pengawas akan dikeluarkan rekomendasi. Kita tunggu saja. Yang jelas ada urusan yang lebih penting bagi kami yakni 101 Pilkada yang saat ini harus kami perhatikan agar target kemenangan 35 persen bisa kami capai," kata dia.
Pilkada DKI Jakarta 2017 diikuti tiga kandidat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mereka antara lain diurutkan sesuai jadwal pendaftaran ke KPUD DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang didukung PDIP, Golkar, Hanura, NasDem; Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang didukung Demokrat, PAN, PKB, PPP; serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang didukung Gerindra serta PKS.