Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Terminal Pondok Cabe Disoal Warga

Proyek pembangunan terminal bus Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan dipersoalkan banyak pihak karena sampai sekarang ini tidak jelas perkembangannya.
Bus Antar Kota Antar Provinsi. /Antara
Bus Antar Kota Antar Provinsi. /Antara

Bisnis.com, TANGSEL-Proyek pembangunan terminal bus Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan dipersoalkan banyak pihak karena sampai sekarang ini tidak jelas perkembangannya.

Sudirman, warga Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Tangsel, mengatakan melihat kondisi bakal Terminal bus Pondok Cabe sekarang ini menjelaskan bahwa Pemkot Tangsel cenderung kurang peduli terhadap perkembangan sarana penunjang transportasi masal tersebut.

“Pihak Pemkot Tangsel pernah mengklaim proses pembangunan Terminal Pondok Cabe sudah mencapai 20%. Tetapi, klaim itu disampaikan akhir tahun lalu dan tidak ada perkembangan lagi hingga sekarang,” katanya, Rabu (19/10/2016).   

Dia menjelaskan perkembangan proyek pembangunan Terminal Pondok Cabe yang mencapai 20% itu hanya berupa pembangunan badan jalan Jl Terminal Pondok Cabe (H Salem) dari Jl RE Martadinata atau akses ke Ciputat-Parung.

Menurut pemantauan Bisnis.com, Rabu (19/10/2016), akibat belum siap berfungsinya terminal Pondok Cabe, maka sejumlah perusahaan otobus memarkir armadanya, sekaligus menyediakan loket pembelian tiket di ruko-ruko di Jl Otista Raya Ciputat.

Pembangunan fisik Terminal Pondok Cabe yang baru mencapai 20% pada akhir 2015 diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp20 juta. Sedangkan total dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan terminal mencapai total Rp64 miliar.

Dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta itu cukup membantu dalam mempercepat proses pembangunan Terminal Pondok Cabe yang diperkirakan seluruhnya menelan anggaran yang cukup besar mencapai Rp101 miliar pada 2015-2016.  

Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Tangsel, estimasi pembangunan Terminal Pondok Cabe untuk terminal 1,2, dan 3 itu menghabiskan anggaran lebih dari Rp 100 miliar.

Adapun peruntukan terminal 1 digunakan untuk angkutan perkotaan. Nantinya semua angkutan perkotaan wajib memasuki terminal. Terminal 2 untuk layanan kendaraan Angkutan Antar Kota Dalam Porvinsi (AKDP) dan terminal ke 3 diperuntukan buat Angkutan Antarkota dan Antar Provinsi (AKAP).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper