Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang Selatan terus mendorong percepatan kerja sama di sektor pengelolaan sampah dengan sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Banten.
Adapun, pemkot membidik kerja sama pengelolaan sampah dengan Provinsi Banten melalui rencana perwujudan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional dan Pemerintah Kota Tangerang.
“Secara informal, saya sudah berbicara dengan Wali Kota Tangerang bahwa kami sangat berminat terhadap rencana pengembangan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah [PLTSa] di Tangerang. Nanti, kami tinggal bayar tipping fee dan diharapkan penumpukan sampah di Tangsel semakin berkurang,” kata Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany kepada Bisnis, Senin (7/11).
Sebagaimana diketahui, Kota Tangerang merupakan salah kota yang ditunjuk sebagai lokasi proyek percontohan PLTSa. TPA Rawa Kucing di Tangerang yang menampung sekitar 1.000 ton sampah atau hanya 75% dari total sampah yang diperkirakan mencapai 1.241 ton setiap harinya.
Nantinya, TPA Rawa Kucing di Tangerang akan dibekali teknologi pembakaran sampah yang memiliki kapasitas 1.000 ton dan diperkirakan mampu menghasilkan daya listrik sebesar 2 Mega Watt (MW) dari 185 ton sampah.
“Kerja sama dengan Tangerang cukup membantu Pemkot Tangsel dalam mengelola sampah mengingat terbatasnya jumlah lahan kosong. Hingga saat ini, upaya perluasan TPA Cipeucang masih terkendala pembebasan lahan,” ucapnya.
Dari target perluasan TPA Cipeucang sekitar 10-15 hektar, saat ini pembebasan lahan baru mencapai 5 hektar. Pada tahun depan, pemkot berencana membebaskan lahan hingga 2-3 hektar untuk memperluas TPA Cipeucang.
“Terkait TPA Regional, kami masih menunggu kepastian dari Pempriv Banten. Saya sempat mendengar lokasinya berada di Kabupaten Tangerang atau Kabupaten Lebak karena memang di sana masih banyak lahan kosong,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Babar Suharso mengungkapkan sejumlah investor sudah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi ke sektor pengelolaan sampah.
Di sela-sela kunjungannya ke China dalam rangka mempromosikan peluang investasi di Banten, Babar mengungkapkan Cina Aviaton Planning and Design Institut tertarik dengan proyek pengolahan sampah yang menghasilkan energi (waste energy) di Banten.
“Mereka menawarkan proyek kerjasama yang saling menguntungkan antara perusahaan BASM Tiongkok dengan Provinsi Banten. Mereka spesifik ke energi sampah dengan membuat intalasi dan mesin pengolahan sampah dengan menggunakan energi canggih yang sudah dibangun di Kota Senjun,” tambahnya.