Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI BANTEN: Tantangan Berat, Tangsel Revisi Target Investasi

Pemerintah Kota Tangerang Selatan berharap realisasi investasi tahun ini setidaknya bisa menyamai kinerja 2015 seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan ekonomi domestik.
Balai Kota Tangerang Selatan/wikipedia
Balai Kota Tangerang Selatan/wikipedia

Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang Selatan berharap realisasi investasi tahun ini setidaknya bisa menyamai kinerja 2015 seiring dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan ekonomi domestik.

Kepala Kantor Penanaman Modal Daerah (KPMD) Tangsel Oting Ruhiyat mengatakan kondisi perlambatan ekonomi masih menjadi tantangan terbesar untuk menggenjot investasi pada tahun ini.

“Sentimen negatif misalnya dengan terpilihnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah dirasakan oleh Indonesia. Kondisi perekonomian Eropa dan China juga belum pulih. Realistis saja,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (24/11/2016).

Pada tahun lalu, Pemkot mampu merealisasikan total investasi Rp11 triliun, sedangkan pada 2014 investasinya mencapai Rp7,5 triliun.

KPMD menargetkan kenaikan investasi hingga 15% dari realisasi tahun lalu deengan asumsi pertumbuhan ekonomi Tangsel sebesar 8,4% pada tahun ini. Target ini dinilainya tidak ekspansif karena memperhitungkan kondisi ekonomi nasional dan fluktuasi nilai tukar rupiah.

“Kuartal III/2016 masih belum kami hitung, tapi kelihatannya tidak jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu. Sektor unggulan investasi Tangsel juga masih bertumpu pada jasa dan perdagangan karena kota ini tidak memiliki sumber daya alam,” tekannya.

Hingga kini, dirinya mencatat kebanyakan investor yang tertarik menanamkan modalnya ke Tangsel berasal dari Korea Selatan dan China.

Per kuartal II/2016, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Tangsel melesat menjadi US$64,5 juta pada kuartal II/2016 dari sebelumnya US$ 810.000 (yoy).

Selain nilai investasi yang mengalami pertumbuhan pesat, jumlah proyek PMA di kawasan ini juga tercatat meningkat dari 20 proyek pada kuartal II/2015 menjadi 80 proyek sepanjang April-Juni 2016.

Adapun, PMA di Tangsel didominasi oleh investor yang berasal dari China, Korea Selatan, Inggris, dan Singapura pada periode yang sama.

Sebaliknya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Tangsel tidak menunjukkan adanya pergerakan sejak kuartal II/2014 yakni Rp0.

Terkait minimnya kucuran investasi domestik ke Tangsel, Oting ,menyebutkan hal tersebut diakibatkan sudah tidak adanya investasi dalam negeri ke Tangsel karena kawasan ini sudah tidak banyak memiliki alternatif sektor unggulan akibat keterbatasan tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper