Bisnis.com, TANGSEL-Pembangunan jalan layang simpang Gaplek Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan mulai terlihat perkembangannya di lapangan dengan dibongkarnya sejumlah bangunan yang terkena proyek tersebut.
Menurut pemantauan Bisnis.com, hari ini, Rabu (30/11/2016), sejumlah alat berat meratakan tanah di sisi kanan dari perempatan Gaplek ke arah Parung, Bogor yang merupakan bekas toko, terutama penjualan spare part dan service AC mobil.
Para pemilik toko telah membangun kembali tokonya di lokasi yang sama aga ke belakang, yang tidak terkena proyek pembangunan jalan layang (flyover) simpang pertemuan Jl RE Martadinata dengan Jl Cabe Raya dan Jl Doktor Setia Boedi.
Pembongkaran bangunan juga terlihat di sisi kiri jalan itu mulai dari simpang Gaplek ke arah Parung, yang masih menyisakan pusat onderdil mobil, dan beberapa bangunan yang menunggu giliran dibongkar untuk jalan layang itu.
Alat berat bekerj di atas sekitar 85 bidang lahan yang semula di atasnya terdapat bangunan tempat usaha telah diratakan, yang merupakan bagian dari 110 lahan seluas mencapai sektiar 23.000 m2 yang terkena proyek jalan layang.
Proyek jalan layang itu sepanjang 1 km dengan lebar sekitar 35 meter membentang di Jl RE Martadinata, dari dekat kantor PLN Ciputat, Kecamatan Ciputat, hingga Pool Taksi Blue Bird di Kelurahan Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang.
Adi Sulistio, warga Pondok Cabe Udik, mengatakan pembangunan jalan layan simpang Gaplek hendaknya segera direalisasikan mengingat tingkat kemacetan lalu lintas di perempatan tersebus cenderung semakin parah.
“Jalan layang perempatan Gaplek mutlak harus segera dibangun, karena setiap hari, terutama pada jam sibuk pagi dan sore, antrean kendaraannya mencapai sekitar satu hingga 2 km ke arah Pasar Ciputat, Pamulang dan Parung,” ujarnya.
Menurutnya, warga dapat memahami jika selama proses pembangunan jalan layang simpang Gaplek, kondisi kemacetan lalu lintasnya diduga menjadi sangat parah, sehingga perlu dibuat rekayasa untuk mengatasinya.