Bisnis.com, TANGSEL-Pemerintah Kota Tangerang Selatan bertekan melaksanakan program penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui pendekatan klinis dan penguatan sistem rujukan ke Puskesmas dan Rumah Sakit.
Endang Wahyuningsih, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Tangsel, mengatakan pihaknya melaksanakan program Expanding of Maternal and Neonatal Survival (EMAS) untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) secara nasional.
"Secara teknis, kegiatan program EMAS di Kota Tangsel meliputi upaya penguatan kualitas pelayanan klinis kegawatdaruratan, kebidanan, dan bayi baru lahir, yang dilengkapi upaya peningkatan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan, serta pemanfaatan teknologi sistem infomrsai dan komunikasi” katanya, Sabtu (17/12/2016).
Menurutnya, Kementerian Kesehatan RI meluncurkan Program Expanding of Maternal and Neonatal Survival (Emas) tersebut untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) secara nasional mencapai sekitar 25%.
Suharno, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, menjelaskan untuk mengukuhkan pedoman pelayanan rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir di Tangsel, maka instansi yang dipimpinnya membuat pelayanan sistem rujukan.
“Pelayanan ini dikenal dengan Sistem Jejaring Rujukan Emas atau disingkat Sijariemas yang diresmikan pada 14 Desember 2016, dengan melibatkan seluruh pihak terkait, yakni 26 Rumah Sakit, 5 Satuan Kerja Perangkat Daerah dan BPJS Kesehatan Tangsel," ujarnya dalam situs resmi.
Selanjutnya Palang Merah Indonesia (PMI), 6 organisasi profesi, Organisasi Masyarakat Sipil, dan Dinas Kesehatan Kota Tangsel. Keseluruhan lembaga dan instansi pemerintah itu telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk menjalankan Sijariemas.