Bisnis.com, JAKARTA - Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat berlangsung ricuh. Sejumlah pedagang menolak barang dagangannya disita para petugas Satpol PP di lapangan.
Pantauan Beritajakarta.com, PKL yang berjualan minuman, pakaian dan buah-buahan berhamburan seraya menyelamatkan barang dagangan saat melihat petugas datang.
Beberapa pedagang pakaian dan minuman terlibat aksi saling tarik menarik dengan petugas ketika barang dagangannya hendak diangkut.
Marni (20), salah seorang PKL mengaku tidak terima barang dagangannya diangkut petugas. Meskipun diakuinya berjualan di atas trotoar melanggar aturan.
"Barang dagangan saya udah sering diambil. Makanya saya nggak rela," katanya di lokasi, Rabu (4/1).
Sementara itu, Kepala Seksi PPNS dan Penindakan Satpol PP Jakarta Pusat, Santoso menjelaskan, razia PKL yang berjualan di atas trotoar ini sudah sering kali digelar dan selalu mendapat perlawanan.
"Walau pun mendapat penolakan, penertiban tetap kita laksanakan untuk menegakan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum," tegasnya.
Ia menambahkan, dalam razia ini, pihaknya berhasil menyita tiga gerobak dan 15 lapak PKL Tanah Abang. Adapun jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 50 orang.
"Para pedagang selanjutnya akan disidang tindak pidana ringan (tipiring)," tandasnya.
Menolak Ditertibkan, PKL Tanah Abang dan Satpol PP Terlibat Kericuhan
Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat berlangsung ricuh. Sejumlah pedagang menolak barang dagangannya disita para petugas Satpol PP di lapangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu