Bisnis.com, TANGSEL-Pemerintah Kota tangerang Selatan dinilai kurang konsisten dalam menjaga ketertiban lingkungan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, sehingga terkesan membiarkan munculnya kembali puluhan pedagang kaki lima di sekitar pasar tradisional itu.
Para pedagang kaki lima (PKL) bermunculan dengan menggelar lapak di Jl Aria Putra depan Pasar Ciputat dan Jl Dewi Sartika samping fly over sehingga menimbulkan ketidak tertiban lingkungan dan dikeluhkan masyarakat karena aktivitasnya sering mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Sukandar, warga Kedaung Ciputat, Tangsel, mengatakan sekitar pertengahan tahun lalu Pemkot Tangsel melalui Satuan Polisi Pamong Praja membersikah Jl Aria Putra dan Jl Dewi Sartika di sekitar Pasar Ciputat dari segala kegiatan PKL yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Tetapi, lanjutnya, sejak akhir tahun lalu bermunculan kembali PKL dengan lapak untuk menggelar dagangannya yang menjorok ke bahu jalan. Bahka, mereka tidak peduli ketika Pemkot Tangsel telah membangun pagar pembatas area pasar dan jalan raya tersebut.
“Kembali maraknya PKL dengan lapak menjorok ke jalan raya, apalagi posisinya berada di luar pagar besi pembatas area badan pasar dan jalan itu jelas pelanggaran. Maka banyak yang menduga itu terjadi karena mereka main mata dengan oknum petugas Satpol PP di sana,” katanya, Minggu (29/1/2017).
Sementara itu Fathony, warga Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, Tangsel, mengatakan pihak pengelola Pasar Ciputat seharunya cepat menginformasikan perkembangan kondisi sekitar pasar itu kepada instansi yang terkait agar segera dilakukan tindakan penertiban.
Sebab, lanjutnya, jika para PKL tidak segera ditertibkan maka jumlahnya akan terus bertambah banyak, sehingga pada gilirannya nanti kesulitan untuk menertibkannya, karena mereka semakin kuat dalam melakukan perlawanan kepada petugas yang datang.
