Pedagang Kaki Lima
Selain Bubur Ayam Barito, beberapa pedagang kaki lima (PKL) lain turut membuka lapaknya dan tergabung dalam Loksem kuliner Jakarta itu. Di sepanjang jalan sekitar 200 meter itu, mereka menjual berbagai jajanan dan masakan, seperti martabak, soto, bakso, pempek, dan menu lainnya.
Menurut Agus, biasanya pedagang-pedagang itu berjualan di lokasi tertentu dekat Loksem. Karena itulah, pemerintah provinsi DKI Jakarta menggandeng Teh Pucuk Harum dari PT Mayora Indah menata PKL dengan membangun Loksem Bubur Ayam Barito. Adapun ragam fasilitas yang disediakan, yakni 40 meja, 80 kursi, 22 etalase, lampu, listrik, dan air.
Semua pedagang wajib membayar retribusi sebesar Rp 3 ribu per lapak setiap harinya. Pembayaran dilakukan melalui Bank DKI. Artinya, PKL yang menempati Loksem harus memiliki rekening Bank DKI agar pembayaran dapat berjalan. Karena memiliki dua lapak, Agus mengeluarkan uang Rp 6 ribu untuk retribusi.