Lebih Rapi
Salah satu pembeli, Yudha Permana Putra, mengatakan bahwa fasilitas di lokasi kuliner itu tampak berbeda. Kini, Loksem lebih rapi dan nyaman ditempati. Berbeda dengan kondisi sebelum direvitalisasi yang masih menggunakan meja kayu.
“Pelayanannya enggak berubah, masih tetap bagus. Maybe bakalan sering ke sini,” terang pria berusia 24 tahun itu.
Yudha mengaku menjadi pelanggan Bubur Ayam Barito sejak 2015 lalu. Dalam seminggu, bisa dua kali ia mampir. Biasanya, Yudha membeli semangkuk bubur ayam, sate hati dan ampela, serta minum seharga Rp 25 ribu.
“Lebih lengkap topingnya dan lebih enak juga. Karena enggak pakai santen, pakai kaldu alami,” ujar Yudha.
Siang harinya, Loksem terlihat sepi. Akan tetapi, berdasarkan pantauan, ada satu penjual yang membuka lapaknya siang itu. Sang pedagang, Puji, mengaku sedang berjualan pecel sayur. Sebelum revitalisasi, ia memang langganan berjualan di sana sejak 30 tahun yang lalu. Waktu jualan dimulai dari 07.30-15.00 WIB.
“Dulu buka-tutup tenda. Kalau sekarang udah enak, enggak kena hujan,” ujarnya.