Bisnis.com, JAKARTA--PD Pasar Jaya mulai masuk ke sektor ritel modern, yakni membangun minimarket "Jakmart".
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan pembangunan Jakmart merupakan salah satu langkah perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha.
"Ide pembangunan minimarket Jakmart sudah digodok sejak Desember 2016. Kami targetkan dapat membangun setidaknya 35 cabang Jakmart di berbagai lokasi di Ibu Kota," ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Jumat (14/5/2017).
Untuk membangun Jakmart, Arief menuturkam pihaknya menggunakan dana yang berasal dari penyertaan modal pemerintah (PMP) tahun anggaran 2017. Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun rata-rata berkisar Rp250 juta per satu lokasi. Namun, dana tersebut tergantung luas masing-masing gerai.
"Semakin luas gerai maka dana yang dibutuhkan otomatis makin besar," katanya.
Dia menuturkan JakMart akan dibuat sama seperti konsep minimarket pada umumnya. PD Pasar Jaya mematok toko ritel tersebut dapat berdiri pada lahan milik Pemprov DKI.
Beberapa lokasi yang dibidik untuk pembangunan Jakmart, misalnya kantor pemerintah, pasar yang dikelola PD Pasar Jaya, dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang dikelola oleh Dinas Perumahan Rakyat DKI.
"Kami juga berencana membangun gerai Jakmart di stasiun Mass Rapid Transit [MRT] dan Light Rail Transit [LRT] ketika nanti mulai beroperasi," imbuhnya.
Sebelumnya, JakMart telah dibuka di Kantor Pusat PD Pasar Jaya yang berlokasi di Cikini, Jakarta Pusat. BUMD DKI yang bergerak di bidang distribusi dan ketahanan pangan tersebut meresmikan gerai Jakmart kedua di Pasar Pramuka dan Pasar Rawabening, Jakarta Timur.