Bisnis.com, JAKARTA - Tujuh orang yang mengenakan sali-sali atau rok tradisional Papua meramaikan antrean pengunjung di Balai Kota DKI pada Kamis (27/4/2017).
Mereka menamakan diri sebagai kelompok masyarakat Papua.
"Tujuan kami dari Papua ke Balai Kota DKI adalah mengapresiasi kinerja Pak Ahok," kata warga Manokwari, Papua Barat, Alex Yenusi.
Baca Juga : Pesan Ahok untuk Gubernur Jakarta yang Baru |
---|
Alex mengaku datang bersama 14 temannya yang sama-sama berasal dari Papua. Dia tiba di Jakarta tadi malam. Menurut dia, banyak warga Papua yang kagum kepada Ahok.
Salah satunya Yuliana Armey, teman Alex, yang terlihat begitu antusias saat bertemu dengan Ahok.
"Kalau warga DKI enggak menginginkan Ahok, Papua siap terima Ahok menjadi gubernur," ucap Yuliana, yang berdiri di samping Alex.
Baca Juga : Transjakarta Vintage Tambah 10 Unit |
---|
Alex menegaskan dukungannya terhadap Ahok yang sudah kalah dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017.
"Semoga sehat, sukses, dilindungi selalu. Maju terus, Pak Ahok.”
Dia dan masyarakat Papua, tutur dia, selalu mendukung Ahok untuk maju membangun Kota Jakarta lebih baik lagi.
Baca Juga : Jokowi Sesalkan Pemerintah Tak Punya Bank Tanah |
---|
Setelah bertemu dan berfoto dengan Ahok, Alex keluar dari ruangan khusus foto sambil menepuk gendang dan membuat irama.
Empat perempuan yang mengenakan sali-sali dan tank top menyanyikan lagu Sajojo. Mereka menggoyangkan kaki dan menyanyikan lagu penyambutan untuk tamu itu.
Wajah dan tubuh mereka dilukis dengan cat putih. Selain menyanyikan Sajojo, mereka menyanyikan Yamko Rambe Yamko.
Di ruang tengah itu, mereka menjadi pusat perhatian pengunjung lain yang baru bertemu dengan Ahok. Sebab, penampilan mereka sangat mencolok. Pengunjung juga ikut berjoget bersama mereka. Musik baru berhenti ketika petugas keamanan menegur mereka karena membuat kebisingan di ruangan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
Pilkada DKI 2017