Bisnis.com, JAKARTA - PT Tatalogam Lestari, produsen bahan baku rumah berbasis baja dan metal membangun 83 rumah instan bagi warga tak mampu di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.
Stephanus Koeswandi, Vice President Tatalogam Lestari, mengatakan pembangunan rumah tersebut bisa rampung dalam lima hari per unitnya dengan menggunakan bahan material baja ringan.
"Kami sudah mulai pada April lalu membedah rumah di Cilincing sesuai arahan Pemprov DKI. Kenapa per unit rumah bisa jadi dalam lima hari karena seluruh material terbuat dari baja ringan yang mudah dipasang," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/5/2017).
Dia menuturkan, perusahaannya merupakan produsen bahan baku rumah baja dan metal yang memasok untuk proyek sejuta rumah dari pemerintah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).
Menurutnya, biaya untuk pembangunan bedah rumah per unitnya mencapai rerata Rp35 juta yang dibangun di atas lahan 20 meter persegi hingga 53 meter persegi.
Dia menjamin rumah instan berbahan baja ringan tersebut bisa awet karena telah lulus uji labolatorium dan banyak digunakan di proyek-proyek perumahan FLPP dan juga kelas menengah atas.
"Bahkan kami sudah lakukan uji gempa dan uji ketahanan juga, jadi kalau rumah instan sudah difinisihing hasilnya akan seperti rumah pada umumnya, bahkan tampak lebih baik karen srukturnya sudah pasti kuat," kata Stephanus.
Program CSR
Pembangunan rumah instan tersebut merupakan aksi corporate social responsibility (CSR) perseroan yang sudah dikoordinasikan dengan kelurahan, kecamatan, kota administratif hingga pemerintah provinsi Jakarta.
Stephanus menuturkan, pihaknya juga secara terbuka untuk bekerja sama dengan pemerintah lain yang ingin mengembangkan rumah instan berbahan baja tersebut.
Saat ini, pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan Tangerang Selatan untuk proses pembangunan rumah instan dan pelatihan sumber daya manusia sebagai tukang.
Dia mengklaim tahun lalu, pihaknya telah membangun sekitar 3.000 rumah FLPP yang menggunakan bahan baja ringan. Adapun, sepanjang tahun ini pihaknya menargetkan bisa membangun 10.000 unit rumah yang bekerja sama dengan pengembang.
Sementara itu, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan pembangunan rumah instan bisa menjadi percontohan untuk wilayah Jakarta lain.
Dia menyatakan siap untuk memperbanyak pembangunan rumah instan untuk warga memiliki lahan tetapi tidak mampu untuk membangun.
Syaratnya, kata dia, warga bisa melaporkan kondisi rumah ke pemerintah setempat mulai dari RT, RW, lurah hingga camat setempat untuk dibangun atau di bedah hingga diperbaiki.
"Berapapun rumah kami siap, syaratnya lihat dulu fisik rumahnya yang akan dibedah asal jangan rumah kontrakan. Rumah bekas kebakaran bisa diperbaiki lagi dengan konsep rumah baja ini," katanya.
Dia menambahkan, ke depan, pembangunan rumah instan tersebut bisa dikerjakan oleh pegawai harian lepas (PHL) dan petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) yang sudah tersertifikasi.