Bisnis.com, JAKARTA -- Sektor transportasi akan menjadi program prioritas 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Anggota Tim Sinkronisasi Marco Kusumawijaya mengatakan setelah pelantikan pada Oktober nanti, Anies-Sandi akan mulai mengintegrasikan transportasi yang bisa menjangkau hingga perumahan dan kampung-kampung di Jakarta.
"Sesuai dengan program yang kami canangkan dalam janji kampanye, program OK Otrip jadi bagian 100 hari kerja dengan tarif Rp5.000 ke seluruh tujuan," ujar Macro dalam pertemuan dengan Pemprov DKI di Balai Kota, Selasa (13/6/2017).
Macro mengatakan, sistem transportasi yang dibangun di Jakarta dinilai sudah cukup ideal karena bisa menjangkau berbagai moda dari mulai bus rapid transit (BRT), Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) yang saat ini sedang dalam proses pengerjaan.
Selama ini pengoperasian transportasi publik di Jakarta tidak ada masalah berarti karena setiap tahunnya selalu ada peningkatan pelayanan baik jumlah armada atau skema pembayaran dan lainnya.
"Transjakarta tak ada masalah, MRT dan LRT tak ada masalah karena tinggal menunggu waktu saja. Yang kurang ada dari sisi ridership-nya atau tingkat intensitas penumpang yang belum maksimal," papar Macro.
Baca Juga
Marco mengatakan Anies-Sandi berkomitmen untuk meningkatkan ridership transportasi publik di Jakarta karena ke depan keterjangkauan angkutan umum akan bisa digunakan hingga kawasan terpencil Jakarta.
"Selain itu, yang akan kami tekankan adalah tingkat keamanan dan kenyamanan warga dalam menggunakan transportasi. Jadi transportasi di Jakarta sudah on the right track sebetulnya. Tapi jangan dulu puas, harus ditingkatkan," papar Macro.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan dan Akuntansi PT Jakarta Propertindo Lim Lay Ming mengatakan untuk mengintegrasikan transportasi di Jakarta, pihaknya tengah mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) atau pembangunan berorientasi transit di beberapa titik.
BUMD
Pengembangan TOD tersebut dilakukan dengan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI lain yakni PT MRT, PT Transjakarta dan PD Pasar Jaya di Dukuh Atas. Adapun, untuk TOD yang dikembangkan sendiri oleh Jakpro akan dikerjakan di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur.
"Khusus untuk TOD yang kami kembangkan sendiri, kami telah siapkan 10 hektare dan akan membeli lagi 3 hektare lahan di kawasan Pulomas. Pengerjaannya kemungkinan dimulai tahun depan," papar Macro.
Macro menjelaskan untuk TOD di Pulo Mas, akan dibangun di tiga titik yakni satu titik di depo dan dua titik lagi di kawasan Pulo Mas itu sendiri dengan konsep mixused.
Menurutnya, dalam pengembangan TOD di Pulo Mas tersebut, ke depan akan dibangun beragam properti hingga pusat perbelanjaan yang berdekatan dengan stasiun LRT yang dikembangkan Jakpro.
"Untuk lebih mematangkan proyek LRT dan TOD ini kami akan segera membentuk anak perusahaan dari Jakpro," kata Macro.
Sementara itu, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan untuk TOD di Dukuh Atas yang notabene menjadi transit terbesar MRT, pihaknya telah menggandeng dua konsultan nasional dan dari Amerika yang dinilai sudah berpengalaman.
"Kedua konsultan tersebut akan membuat desain seluruh kawasan stasiun baik yang elevated atau yang underground di Dukuh Atas," papar Macro.