Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Triwulan Kedua 2017, Investasi di DKI Tembus Rp48 Triliun

Realisasi investasi di DKI Jakarta menembus Rp48,6 triliun, meningkat 63,1% dari periode yang sama tahun lalu yang Rp29,8 triliun.
Ilustrasi perumahan tengah dalam proses penyelesaian pembangunan. Perumahan merupakan salah satu sasaran investasi terpenting di DKI Jakarta./Bisnis.com-Abdul Rachman
Ilustrasi perumahan tengah dalam proses penyelesaian pembangunan. Perumahan merupakan salah satu sasaran investasi terpenting di DKI Jakarta./Bisnis.com-Abdul Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI mencatat investasi di Ibu Kota menembus Rp48,6 triliun, meningkat 63,1% dari periode yang sama tahun lalu yang Rp29,8 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta Edy Junaedi mengatakan capaian realisasi investasi triwulan kedua tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Selama triwulan II/ 2017, realisasi investasi di DKI Jakarta untuk PMDN Rp10,2 triliun, naik 96,2% dari Rp5,2 triliun pada periode yang sama 2016, dan PMA Rp14,6 triliun, naik 2,8% dari Rp14,2 triliun pada periode yang sama 2016," ujarnya pada Kamis (3/8/2017).

Untuk mencapai target realisasi investasi di DKI Jakarta, lanjnutnya, DPMPTSP telah melakukan berbagai inovasi layanan, yang diharapkan dapat dirasakan oleh kalangan usaha antara lain mempercepat realisasi dan kepastian perizinan investasi.

Edy menambahkan DPMPTSP DKI Jakarta dapat berkontribusi pada kenaikan peringkat indeks kemudahan berbisnis (ease of doing business/EODB) Indonesia. Pada tahun ini, pemerintah menargetkan berada pada peringkat 40 dunia.

Pencapaian investasi PMDN & PMA pada triwulan II/2017 sebesar Rp24,8 Triliun di DKI memiliki kontribusi 14,5% dari total investasi nasional yang Rp170,9 triliun.

Edy mengutarakan DKI masih menjadi primadona bagi investor baik dalam negeri maupun asing. Dia menjelaskam PMA di DKI Jakarta tiga sektor yang paling diminati yaitu transportasi, gudang, dan telekomunikasi (73,3%); perdagangan dan reparasi (9,4%); serta perumahan, kawasan industri, dan perkantoran (7,3 %).

Untuk PMDN, tiga sektor yang paling diminati yaitu perumahan; kawasan industri dan perkantoran (29,38%); jasa lainnya (14,86%); serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi (14,66%).

Sementara itu, berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada semester pertama tahun ini, realisasi PMDN berdasarkan provinsi lokasi proyek adalah Jawa Timur Rp25,0 triliun, DKI Jakarta Rp22 triliun, Jawa Barat Rp20,9 triliun, Jawa Tengah Rp7,8 triliun, dan Banten Rp7,5 triliun.

Pada periode yang sama, realisasi PMA berdasarkan lokasi proyek adalah Jawa Barat US$2,5 miliar, DKI Jakarta US$2 miliar, Banten US$1,2 miliar, Sulawesi Tengah US$1 miliar), dan Jawa Tengah (US$1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper