Bisnis.com, JAKARTA - Aliansi Korban Reklamasi berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI meminta Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menepati janji untuk menyetop reklamasi Teluk Jakarta.
Koordinator aksi Taufikurohman mengatakan pihaknya ingin bertemu dengan Anies-Sandi untuk menagih komitmen memberhentikan reklamasi tersebut. Namun, setelah berorasi dan mencoba bermediasi, Anies dan Sandi tak kunjung keluar menemui massa aksi.
"Kami hanya menunggu di lobi depan, tetapi tidak ada kepastian," ujarnya setelah masuk ke ruang tunggu Balai Kota dan memutuskan kembali pada kerumunan masa, Selasa (17/10/2017).
Taufik mengaku kecewa dengan sikap Anies dan Sandi untuk tidak menemui para aksi yang diklaim berjumlah 700 orang tersebut.
"Kecewa sudah wajar, karena ini bagian dari dinamika yang kita sikapi dewasa. Namun, yang pasti tuntutan kami tak akan berubah untuk menolak reklamasi," katanya.
Dia memaparkan sebagai aliansi korban reklamasi dari mulai Nelayan Tradisional Kamal Muara, Nelayan Muara Angke, Nelayan Kali Baru, KAHMI Jakarta Utara, Aliansi Masyarakat Jakarta Utara, Laskar Luar Batang dan lainnya terus mendorong Anies-Sandi untuk komitmen menyetop reklamis.
Baca Juga
Meskipun, kata dia, pemerintah pusat telah mencabut moratorium pembangunan reklamasi.
"Kami tetap akan mendorong agar Pemprov DKI bisa menyetop reklamasi," katanya.
Dia menambahkan korban materil akibat dampak reklamasi tersebut tak bisa dihitung. Oleh karena itu, pemberhentian reklamasi merupakan satu hal yang harus dipenuhi Anies-Sandi.
Pada kesempatan terpisah, Anies mengatakan akan menampung aspirasi masyarakat yang mendorong pihaknya segera menyetop reklamasi Teluk Jakarta.
"Kita akan siapkan langkah-langkahnya. Nanti kalau sudah beres akan kami kasih tahu," katanya.