Bisnis.com, JAKARTA- PT Mass Rapid Transit Jakarta menargetkan penyusunan masterplan kawasan transit oriented development atau TOD di kawasan stasiun MRT bisa rampung paling lambat pada Maret 2018.
"Harapannya ya bisa selesai akhir tahun ini. Tapi kalaupun terjadi keterlambatan ya bisa Maret tahun depan," ujar Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono kepada Bisnis di Balai Kota, Rabu (25/10).
Agung mengatakan pihaknya telah mengantongi dua perusahaan konsultan pemenang lelang masterplan kawasan TOD yakni Arup dari Inggris dan Skidmore, Owings and Merrill (SOM) dari Amerika sebagai perusahaan konsultan pembuatan masterplan.
Agung memaparkan proses pembuatan masterplan TOD stasiun MRT belum sampai ke persoalan teknis, termasuk jumlah unit pembangunan hunian peruntukan bagi pengguna MRT.
Dia memaparkan pembangunan TOD di stasiun-stasiun MRT memiliki perbedaan dibandingkan pengembangan TOD yang tengah dibangun oleh pemerintah pusat di beberapa stasiun commuterline saat ini.
"Nanti pengembangan TOD bukan asal bangun. Tapi benar-benar harus ada konsep. Jadi nanti di setiap stasiun harus ada pembangunan berorientasi transit," paparnya.
Baca Juga
Dia menambahkan setelah proses penyusunan masterplan rampung, pihaknya akan segere menghitung area lahan yang akan dibangun TOD beserta potensi dan peruntukannya.
"Pembangunan TOD sesuai regulasi memang harus ada rasa keadilan untuk warga selain nanti juga akan ada pengembangan hunian berorientasi transi berkonsep mix used," paparnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Jakarta Property Institute Wendy Haryanto memaparkan proyek pembangunan TOD yang dioperatori oleh PT MRT bisa berdampak positif terhadap mobilitas masyarakat Jakarta.
"Meskipun MRT baru pertama kali menjadi operator TOD tapi kami yakin sebagai perusahaan berpengalaman MRT bisa merealisasikannya. Tapi kami harap pihak MRT juga bisa terbuka dan ke depan bisa lebih bekerja sama dengan perusahaan swasta," paparnya.