Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno membuka pertemuan antar-pemangku kepentingan dalam program penataan kampung kumuh Jakarta.
Selain Sandiaga, pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur LSM Human Cities Coalition (HCC) Indonesia Esther Bosgra, perwakilan dunia usaha Direktur AzkoNobel Indonesia Jun de Dios, Deputi Gubernur Bagian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Oswar Mungkasa, serta perwakilan masyarakat RW 17 kawasan Penjaringan Jakarta Utara.
"Konsep kerja sama ini dinamakan public people private partnership (PPPP), makanya kami kumpulkan semua pihak termasuk perwakilan RW 17. Ini Luar biasa dan saya kira ini terobosan bagian dari masyarakat dibawa ke sini. Kehadiran mereka spesial di dialog ini," kata Sandiaga, Selasa (13/2/2018).
Sandiaga menuturkan penataan kawasan kumuh Jakarta telah menjadi program prioritas Pemprov DKI selama lima tahun ke depan. Sekitar 16 kampung kumuh dengan kondisi miskin dan padat akan ditata secara komprehensif melalui konsep KMPBU (Kerja sama Masyarakat Pemerintah dan Badan Usaha).
Sandiaga menyebut dua program utama yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu akses air bersih sekaligus sanitasi dan pembangunan rusun hibrid.
"Semoga model ini bisa bekerja. Bisa ditiru modelnya untuk penyelesaian di daerah lainnya, termasuk di Kepulauan Seribu," ungkap Anies.
Baca Juga
Melalui forum diskusi ini pula diharapkan dapat dirumuskan kesepakatan penerapan teknologi tentang model gabungan air minum dan sanitasi. Pemprov DKI juga mencari metode baru penyediaan perumahan, peningkatan kualitas air di waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang dapat mempercepat peningkatan akses air bersih, sanitasi dan infrastruktur di permukiman padat penduduk.