Bisnis.com, JAKARTA – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menciutkan armada bus rute Kampung Melayu-Tanah Abang dari 15 unit menjadi tinggal lima unit.
Revi, petugas bus Transjakarta, menuturkan pengurangan armada terpaksa dilakukan menyusul protes dari sopir mikrolet yang sejurusan dengan rute Transjakarta. Angkutan kota yang berimpitan dengan rute Kampung Melayu-Tanah Abang adalah mikrolet M44 Kalimalang-Karet dan mikrolet 03A Karet-Roxy.
“Itu sudah perjanjian. Mereka mikirin setoran, kami kan tidak,” katanya di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Revi mengatakan rute tersebut dilayani dengan bus berdek rendah buatan Scania dan Mercedez Benz. Terhadap 10 bus eks Kampung Melayu-Tanah Abang telah dialihkan untuk menggarap layanan Tanah Abang Explorer di Jalan Jatibaru.
Rute Kampung Melayu-Tanah Abang baru dibuka Transjakarta pada Januari tahun ini. Jalur yang dilalui membentang dari Jalan K.H. Abdullah Syafei-Casablanca-Satrio-K.H. Mas Mansyur.
Bus Kampung Melayu-Tanah Abang memulai perjalanan dari Stasiun Tebet dan berakhir di depan Masjid Jami Al Makmur, Tanah Abang.
Oleh karena berdek rendah, penumpang turun atau naik di trotoar atau sebelah kiri jalan. Bus menaik-turunkan pengguna di halte atau tempat pemberhentian bertanda setop Transjakarta.
Meski demikian, Revi menjamin penumpang Transjakarta dari rute lain bisa melakukan transit ke rute Kampung Melayu-Tanah Abang tanpa harus membayar karcis. Syaratnya, mereka naik di halte Stasiun Tebet setelah turun dari bus pengumpan jurusan Bidara Cina-Stasiun Tebet.
“Kalau ada yang minta bayar, laporkan nomor bodi busnya ke call center. Tidak usah tahu nama petugasnya, nanti ketahuan juga. Biar mereka tak bermain,” katanya.