Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandi: Jadi Kawasan Wisata Terpadu, Kepulauan Seribu Buka Lapangan Kerja Baru

Ternyata potensi paling besar untuk menciptakan lapangan kerja di DKI itu adalah di [sektor] industri pariwisata dan ekonomi kreatif, kata Sandi.
Fenomena tiga puting beliung muncul bersamaan di Kepulauan Seribu, Senin (23/10/2017)./www.bnpb.go.id
Fenomena tiga puting beliung muncul bersamaan di Kepulauan Seribu, Senin (23/10/2017)./www.bnpb.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius berupaya mendorong Kepulauan Seribu menjadi objek wisata terpadu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku pihaknya telah berbicara dengan beberapa konsultan mengenai potensi wisata di Kepulauan Seribu. Adapun konsultan tersebut menilai Kepulauan Seribu bisa menjadi tempat yang strategis sebagai lokasi pariwisata baru.

Bahkan, menurutnya, keberadaan objek wisata baru di Kepulauan Seribu ini bisa menggerakan perekonomian warga sekitar dan Jakarta. "Ternyata potensi paling besar untuk menciptakan lapangan kerja di DKI itu adalah di [sektor] industri pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Sandi, Rabu (28/2/2018).

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana meresmikan penginapan di Pulau Bidadari, Kepuluan Seribu pada 21 April tahun ini. Penginapan tersebut memiliki komposisi seperti 43 cottage [pondok], dormitory [asrama], dan multiple resort. Pembangunan ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan mancanegara yang datang pada momen Asian Games pada pertengahan tahun nanti.

Sebelumnya, Pengamat Pariwisata Universitas Pancasila, Fahrurozi Darmawan mengatakan penataan dan pembenahan harus dilakukan seiring Kepulauan Seribu tercatat sebagai satu dari sebanyak 10 destinasi wisata strategis pemerintah. Dia menambahkan beberapa pulau yang layak ditata kembali agar lebih menarik wisman, yakni Pulau Tidung, Pulau Lancang, Pulau Pramuka, Pulau Pramuka, Pulau Pari dan pulau lainnya.

"Prospek investasi di Kepulauan Seribu sangat bagus. Tapi selama ini investor tampaknya wait and see karena ada perizinan dan regulasi yang membuat pengembangan bisnis di Kepulauan Seribu belum ramah investor," kata Fahrurozi kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper