Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Perpanjang Masa Percobaan OK Otrip

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan mengenai perpanjangan masa uji coba program One Karcis One Trip untuk beberapa waktu ke depan.
Bus Transjakarta jadi andalan warga Kota Jakarta/Bisnis.com-Veronika Yasinta
Bus Transjakarta jadi andalan warga Kota Jakarta/Bisnis.com-Veronika Yasinta

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan mengenai perpanjangan masa uji coba program One Karcis One Trip untuk beberapa waktu ke depan.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan akan mengkaji kembali mengenai program One Karcis One Trip (OK Otrip) apakah akan diperpanjang atau langsung diimplementasikan.

Adapun keputusan dari program ini masih menunggu persetujuan dari Bank Indonesia (BI) yang masih mempelajari tentang mekanisme pembayaran non-tunai.

Seperti diketahui, percobaan dari program OK Otrip rencana awalnya akan berjalan selama tiga bulan. Adapun program ini dimulai sejak 15 Januari 2018 sampai dengan 15 April 2018.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan pada 2020 atau 2021 nanti semua kendaraan umum di Ibu Kota sudah bisa terintegrasi dengan program OK Otrip.

"Yang jelas diperpanjangan, atau langsung implementasi [OK Otrip] yang untung masyarakat juga," kata Andri, Rabu (4/4/2018).

Dia mengatakan akan membahas mengenai mekanisme pembayaran non-tunai ini dengan pihak BI dalam beberapa waktu ke depan. "Kalau keburu [bisa diimplementasikan] kalau tidak ya diperpanjang lagi [masa percobaan]," imbuhnya.

Kendati demikian, Andri tidak bisa bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk masa percobaan selanjutnya.

Akan tetapi, dia menegaskan akan melakukan sosialisasi yang lebih baik ke depannya agar masyarakat dan penyedia jasa angkutan bisa bergabung dan menggunakan program OK Otrip ini.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko menjelaskan kemungkinan masa percobaan dari program OK Otrip selanjutnya berdurasi selama tiga bulan.

Dia menambahkan bila program OK Otrip ini masih dalam proses POC (proof of concept) dari pihak BI karena berkaitan dengan sistem pembayaran non-tunai.

Menurutnya, pihak BI masih akan melakukan penilaian, kemudian berlanjut ke tahap assessor dan settlement.

"Jadi BI kan sampai sekarang belum bisa memberikan rekomendasi terkait dengan program ini karena POC-nya masih berjalan," kata Sigit, Selasa (3/4/2018).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper