Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berniat untuk memperketat penjagaan pada kegiatan Asian Games yang akan berlangsung pada pertengah tahun ini.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berkomitmen untuk tetap bisa menggelar acara Asian Games 2018 di Ibu Kota dengan lancar dan aman. Dia menilai bahwa aksi teror yang terjadi di Surabaya dan Sidorajo pada Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018) tidak akan mengganggu persiapan Asian Games.
Seperti diketahui, telah terjadi aksi teror di dua daerah tersebut yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka. Sampai saat ini pihak berwenang sedang menyelidiki aksi teror tersebut dan berupaya untuk mengamankan seluruh daerah di Tanah Air untuk tidak terjadi pengeboman susulan.
Anies menambahkan bahwa persiapan hingga Asian Games 2018 berlangsung terhitung masih panjang, yaitu sekitar 90-an hari. Dengan demikian, semua pemangku kepentingan dapat mengevaluasi kejadian tersebut untuk diterapkan nanti ketika Asian Games dimulai.
"Ini justru menjadi bahan untuk kita bisa lebih waspada melihat potensi-potensi ancaman keamanan yang bisa kita deteksi. Jadi kasus-kasus seperti sekarang ini menjadi bahan untuk mengamankan Asian Games yang lebih baik," kata Anies, Senin (14/5/2018).
Anies menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini aktif menjalin komunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) untuk mendapatkan informasi terbaru. Selain itu, pihak berwenang di Jakarta telah menyiapkan sebanyak 36.000 personel untuk mengamankan Ibu Kota dari ancaman teror.
Dia menghimbau agar seluruh petugas gedung pemerintah dan non-pemerintah di Jakarta untuk menjalankan standar operasional prosedur dengan tertib.
"Jangan lengah dalam urusan prosedur. Prosedur itu diciptakan untuk memastikan ada keamanan, jadi jalankan dari prosedur," ungkapnya.