Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemindahan PKL di Tanah Abang Harus Diiringi Pendekatan Sosial

Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral menilai relokasi pedagang kaki lima (PKL) tidak cukup dengan hanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau "skybridge" Tanah Abang, Jakarta Pusat namun juga harus diiringi dengan pendekatan sosial juga.
Sejumlah pedagang kaki lima berjualan di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata kembali pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jatibaru dan mengembalikan fungsi jalan seperti semula. ANTARA FOTO/Reno Esnir
Sejumlah pedagang kaki lima berjualan di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menata kembali pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jatibaru dan mengembalikan fungsi jalan seperti semula. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI), Donny Gahral menilai relokasi pedagang kaki lima (PKL) tidak cukup dengan hanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau "skybridge" Tanah Abang, Jakarta Pusat namun juga harus diiringi dengan pendekatan sosial juga.

"Sekarang pertanyaannya, skybridge Tanah Abang itu memberikan 'benefit'(keuntungan) apa? Apakah nantinya pedagang rela pindah? Saya rasa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI butuh kerja keras, perlu pendekatan," ujarnya di Jakarta pada Selasa (16/10/2018).

Donny mengatakan pedagang dan pengunjung di Tanah Abang sudah merasa nyaman dengan situasi sekarang sehingga dirasa sulit untuk melakukan relokasi dan pendekatan ke pedagang.

"Pendekatan bisa dilakukan dengan memberikan 'benefit' juga bagi pedagang, misalnya pemberantasan pungutan liar atau pembebasan uang sewa selama setahun," kata Donny.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, lanjut Donny, telah melakukan beberapa kebijakan yang bagus bagi Jakarta namun belum luar biasa (out of the box).

"Salah satu kebijakan yang positif di era Pak Anies ialah skybridge ini, namun terasa masih biasa. Butuh gebrakan tidak biasa untuk menghasillkan hal yang luar biasa," ujarnya.

Ia berharap agar ke depannya Pemprov DKI dapat mengkaji ulang segala birokrasi dengan memikirkan dampak yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Sebelumnya, para pedagang telah ditempatkan di sekitar JPM Tanah Abang saat "softlaunching" pada Senin (15/10).

Hal ini membuktikan salah satu dari kebijakan Anies yang telah memimpin Jakarta selama satu tahun.

Beberapa program yang telah direalisasikan Gubernur DKI, yaitu penghentian reklamasi Teluk Jakarta, peluncuran program Solusi Perumahan Warga (Samawa) DP 0 Rupiah, dan revitalisasi PKL dengan pembangunan skybridge Tanah Abang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper