Bisnis.com, JAKARTA -- Perum Bulog berkomitmen untuk menggelontorkan ribuan ton beras dari gudang selama Operasi Pasar (OP) digelar Satgas Pangan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan saat ini, total pasokan beras yang ada di gudang Bulog mencapai lebih dari 2 juta ton.
"Stok yang disiapkan untuk hari pertama OP di Cipinang baru 100 ton secara simbolik. Jika kurang, maka akan ditambah menjadi 2.000 ton untuk PIBC dan pasar turunannya," terangnya di Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (22/11/2018).
Bulog berharap OP bisa berlangsung secara baik dan tepat sasaran, khususnya untuk distribusi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Tri, OP harus dilaksanakan untuk mengantisipasi harga beras medium yang menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional masih tinggi atau di atas Rp 10.000/kg. Padahal, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium adalah Rp 9.450 per kg.
"Stok beras mulai didistribusikan di pasar Cipinang karena DKI Jakarta menguasai 20% pasar beras se-Indonesia," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadiv Propam Polri Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan pemerintah bersama dengan Bulog dan Food Station Tjipinang sepakat bekerja sama untuk memastikan agar harga beras kembali normal. OP pun akan diawasi agar penyalurannya tepat sasaran.
Dia menilai stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, pedagang diminta untuk mengikuti harga OP yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp8.500/kg di PIBC dan Rp9.000/kg untuk pasar turunan untuk jenis beras medium.
"Kami sudah rapat koordinasi. Polri akan bekerja sama dengan semua pihak agar harga beras kembali normal, fluktuasi bisa diatasi," ujarnya.