Bisnis.com, JAKARTA–Ekspor produk DKI Jakarta pada bulan Oktober 2018 mencapai angka $895,96 juta, meningkat 12,89% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Namun, total ekspor tersebut menurun apabila dibandingkan dengan ekspor pada bulan Agustus 2018 yang mencapai $911,63 juta.
Kelompok kendaraan dan bagiannya berperan paling besar dalam ekspor produk DKI Jakarta dengan sumbangsih sebesar $233,99 juta atau 26% dari total ekspor Oktober dengan mobil 1.000-1.500cc menjadi komoditas yang dominan dengan nilai ekspor mencapai $81,44 juta
Ekspor produk DKI Jakarta didominasi oleh kelompok non migas dengan kontribusi sebesar 99,76%, sedang ekspor kelompok migas hanya menyumbang sebesar 0,24%.
Ekspor kelompok komoditas perhiasan dan permata juga berperan besar atas ekspor produk DKI Jakarta dengan total $154,97 juta dengan emas yang mendominasi ekspor kelompok tersebut dengan besaran $137,50 juta.
"Emas produk DKI Jakarta sebagian besar diekspor ke Singapura, sisanya diekspor ke Hongkong, Thailand, dan Australia," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Thoman Pardosi.
Kelompok komoditas ikan dan udang berada di peringkat ketiga dengan nilai ekspor $86,19 juta.
Lima negara yang menjadi tujuan utama ekspor produk DKI Jakarta adalah Singapura, Filipina, China, Amerika Serikat (AS), dan Vietnam. Singapura mengimpor produk DKI Jakarta sebesar $139,37 juta, Filipina sebesar $94,36 juta, China sebesar $69,98 juta, AS sebesar $69,24 juta, dan Vietnam sebesar $60,83 juta.
Data ini disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada Senin (3/12/2018). Terkait data ekspor impor DKI Jakarta bulan November 2018 Kepala BPS DKI Jakarta Thoman Pardosi menyampaikan akan mengumumkan data tersebut pada 15 Desember 2018.