Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan semakin dekatnya tanggal beroperasi MRT fase 1 Lebak Bulus - Bundaran HI, Pemprov DKI Jakarta mulai berbenah untuk mengubah kawasan Dukuh Atas sebagai kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Kawasan Dukuh Atas merupakan tempat bertemunya enam moda transportasi umum yaitu MRT, KRL, Kereta Bandara, LRT Jakarta serta LRT Jabodebek, dan Bus TransJakarta.
Dalam rangka mencegah penumpukan kendaraan serta ketidakteraturan di kawasan tersebut, Pemprov DKI Jakarta bersama pihak-pihak terkait untuk merekayasa kawasan tersebut untuk mempermudah pengguna transportasi umum.
"Yang paling utama adalah kemudahan akses untuk menjangkau angkutan umum tanpa menghilangkan fungsi pertumbuhan sebuah kota," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan Sigit Wijatmoko, Jumat (1/3/2019).
Dalam rangka mempermudah perpindahan antar moda, pedestrianisasi akan diterapkan di jalan underpass atau Jl. Kendal yang terletak di antara Stasiun KRL Sudirman dan Stasiun BNI City milik Railink.
Dengan adanya pedestrianisasi, maka diperlukan rekayasa lalu lintas. Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di Dukuh Bawah dan ditemukan bahwa performa lalu lintas di kawasan tersebut meningkat.
"Dengan terciptanya sistem satu arah di Dukuh Bawah maka putar balik dipindah dari Dukuh Atas ke Dukuh Bawah," kata Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim, Jumat (1/3/2019).
Jalan satu arah juga diterapkan di Blok Tanjung Karang, Blok Jl. Blora, dan Blok Landmark - BNI yang akan mulai diterapkan per 3 Maret 2019.
Dalam rangka mendukung TOD Dukuh Atas, PT TransJakarta pun juga menyiapkan tiga jalur non-BRT di Dukuh Atas yang masing-masing menuju Kota, Blok M, serta Kuningan.
"Rute-rute non-BRT dilayani setiap 10 menit. Dengan ditutupnya Jl. Kendal maka TransJakarta memiliki laybay yang cukup besar di Stasiun KRL Sudirman.," kata Direktur Operasional PT TransJakarta Daud Joseph.
Apabila standar pelayanan minimum (SPM) 10 menit tidak terpenuhi, PT TransJakarta bisa menggunakan bus lain di luar tiga jalur tersebut untuk membantu memecah kepadatan.
