Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IFC Fasilitasi Pembiayaan Pembangunan ITF Sunter

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yaitu Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter dapatkan fasilitas pendanaan dari International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari Bank Dunia.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yaitu Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter dapatkan fasilitas pendanaan dari International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari Bank Dunia.

Project Director ITF Sunter PT Jakpro Aditya B. Laksana menerangkan bahwa sumber pendanaan dari pembangunan ITF Sunter bersumber dari IFC sendiri, pinjaman sindikasi, dan concession fund dengan bunga rendah.

"Pada ujungnya kita ingin mendanai dengan sumber pendanaan yang paling dan optimal," ujar Aditya kepada Bisnis, Kamis (27/6/2019).

Untuk diketahui, ITF Sunter sudah di-groundbreaking sejak 20 Desember 2018. Proyek ITF tersebut memerlukan dana sebesar US$250 juta dan dikerjakan bersama dengan Fortum Power Heat and Oy, perusahaan yang bergerak di sektor pembangkit listrik dari Finlandia.

ITF Sunter mampu mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun.

Untuk melaksanakan proyek tersebut, PT Jakpro bersama dengan Fortum telah membentuk PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) selaku anak usaha yang akan diberikan mandat untuk mengelola ITF tersebut.

Pembentukan perusahaan patungan tersebut sudah diamanatkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 33/2018.

Pada saat pendirian perusahaan, PT Jakpro bakal memiliki 20% dari perusahaan patungan, sedangkan 80% dimiliki oleh Fortum yang memiliki teknologi dan pendanaan untuk pengembangan ITF.

Saat konstruksi, kepemilikan PT Jakpro atas PT JSL meningkat menjadi 44%.

Saat beroperasi, dalam kurun waktu maksimal 2 tahun PT Jakpro bakal menjadi pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan saham minimal 51%.

Berdasarkan IFC Project Information Portal, proyek ini akan mulai dikerjakan pada akhir 2019 atau kuartal 1 2020. Adapun proyek ini ditargetkan selesai pada Maret 2022.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Andono Warih mengatakan setelah ITF Sunter bakal dibangun 3 ITF lain yang masing-masing terletak di Marunda, Cakung, dan Duri Kosambi.

Meski demikian, masih belum dapat dipastikan siapa yang diberi mandat oleh Pemprov DKI Jakarta untuk membangun ketiga ITF tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper