Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Jakarta Siap Bangun Rute Fase III Kalideres-Ujung Menteng dengan Anggaran Rp53 Triliun

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memprediksi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fase III dengan rute Kalideres-Ujung Menteng mencapai Rp53 triliun.
Penumpang menaiki kereta MRT pada hari pertama fase operasi secara komersial (berbayar) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (1/4/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Penumpang menaiki kereta MRT pada hari pertama fase operasi secara komersial (berbayar) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (1/4/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA--PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memprediksi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan fase III dengan rute Kalideres-Ujung Menteng mencapai Rp53 triliun.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan rute Kalideres-Ujung Menteng merupakan bagian dari koridor Timur-Barat (East-West) yang terbentang dari Balaraja hingga Cikarang.

"Rute Kalideres-Ujung Menteng ini disebut inner Jakarta dengan panjang 31,7 km. Butuh dana kira-kira US$4 miliar atau dengan kurs saat ini [Rp14.000/US$] sekitar Rp53 triliun," katanya dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Dia menuturkan perkiraan tersebut dikutip berdasarkan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI). Dokumen tersebut merupakan hasil rekomendasi teknis (feasibility studies) yang diinisiasi oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) dan pemerintah Indonesia pada 2013.

Untuk tahap awal, MRT Jakarta akan fokus pada rute di dalam kota (inner Jakarta). Jika Pemprov DKI setuju, pembangunan koridor Timur-Barat inner Jakarta akan dibagi menjadi dua tahapan, yaitu stage I Kalideres-Cempaka Baru sepanjang 20,1 km dan stage II Cempaka Baru-Ujung Menteng 11,6 km.

William menargetkan pembangunan koridor Timur-Barat dapat dimulai tahun depan. Dengan demikian, pembangunan rute Kalideres-Ujung Menteng akan dilakukan secara bersamaan atau paralel dengan fase II Bundaran Hotel Indonesia-Kota.

"Pak Presiden [Joko Widodo] sudah memberikan dukungan agar MRT Jakarta meneruskan koridor Timur-Barat. Mau tak mau, harus berani mulai secepatnya. Jadi bukan nunggu fase II selesai baru jalan," ungkapnya.

Lantaran besarnya dana yang dibutuhkan, MRT Jakarta mengaku skema pembiayaan koridor Timur-Barat tidak bisa menggunakan strategi pinjaman antar pemerintah (G to G) seperti koridor Utara-Selatan fase I dan II.

Karena itu, William mengatakan pihaknya mulai mencari sumber pendanaan alternatif, khususnya dari pihak swasta. Sejauh ini, lembaga donor sudah memberikan lampu hijau, misalnya JICA, ADB (Asian Development Bank), dan AIIB (Asian Infrastructure Investment Bank).

Menurutnya, skema kerja sama yang ditawarkan kepada investor bisa langsung atau KPBU (kerja sama pemerintah dan badan usaha).

"Besok saya akan presentasi soal koridor Timur-Barat dalam Indonesia Investment Day di Singapura," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper