Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan bahwa Pemprov akan melepas kepemilikan saham PT Delta Djakarta Tbk. (DLTA) dan tak lagi menerima dividen pada 2020.
Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan kebijakan umum (KUA) dan prioritas anggaran sementara (PPAS) antara Komisi C DPRD DKI Jakarta dan Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD), Kamis (15/8/2019) lalu.
Seperri diketahui, pemprov DKI Jakarta memiliki persentase saham DLTA mencapai 26,25 persen. Dalam pembahasan tersebut, DLTA yang telah menyumbang pendapatan Rp54,6 miliar pada 2018 dan Rp100,4 miliar pada 2019, tak lagi diikutsertakan pada proyeksi dividen 2020.
Anies pun mengonfirmasi hal tersebut dan berharap proses pelepasan saham yang sedang berlangsung bisa rampung tahun ini.
"Tahun depan mudah-mudahan sudah nggak ada lagi [dividen DLTA di APBD DKI Jakarta]," ungkapnya selepas menghadiri acara di DPRD DKI Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Anies pun mengaku keputusan itu telah bulat. Menurutnya, menunggu dividen hingga nilainya sesuai dengan nilai investasi yang telah digelontorkan, akan memakan waktu yang lama, sehingga lebih baik dilepas secepatnya.
Baca Juga
"Yang dibutuhkan warga Jakarta adalah air bersih, bukan air beralkohol. Itu yang dibutuhkan warga Jakarta. Jadi lebih baik dananya digunakan untuk membangun infrastruktur air minum. Apalagi tambahnya [dividen] cuma segitu, kan sedikit sekali," tambahnya.
Sekadar informasi, pada tahun ini DLTA menempati posisi kedua sebagai penyumbang dividen terbesar ke pemprov setelah PT Bank DKI (Rp240 miliar) yang sahamnya masih dipegang pemprov 99,98 persen.
Setelah itu, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk menempati urutan ketiga (Rp61 miliar) dengan persentase kepemilikan saham pemprov 72 persen.