Bisnis.com, JAKARTA - Kerja sama operasional atau konsorsium (KSO) PT Wijaya KaryaGedung, PT Jaya Konstruksi, dan PT Pembangunan Perumahan (PT PP) memenangkan lelang pembangunan Jakarta International Stadion dengan nilai kontrak Rp4 triliun.
Proyek tersebut merupakan salah satu penugasan yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada PT Jakarta Propertindo.
Direktur Proyek Jakarta International Stadion (JIS) Iwan Takwin mengatakan proses tender kontraktor utama telah dimulai sejak 12 Juli 2019. Jakpro memang memilih BUMD dengan grade tertinggi (B2) di ranah segmen perusahaan konstruksi.
"[Lelang] Sudah melalui proses evaluasi dan penetapan harga. Kami telah menentukan pemenangnya, yaitu KSO Wika Gedung, Jaya Konstruksi, dan PTPP. Alhamdulillah, target bulan ini mereka sudah mulai bekerja menyelesaikan item-item utama," katanya di Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Dia menuturkan total nilai kontrak pembangunan proyek JIS mencapai Rp4 triliun. Selain Wika Gedung, Jaya Konstruksi, dan PT PP, peserta lain yang mengikuti proses lelang, yaitu KSO PT Adhi Karya Tbk., PT Nindya Karya Tbk., dan PT Hutama Karya Tbk.
Menurutnya, alasan pemilihan pemenang tender terkait dengan kewajaran harga dan rekam jejak perseroan. Bukan itu saja, Iwan mengatakan pihaknya akan memonitor progres, baik anggaran maupun pekerjaan fisik di lapangan.
Proyek pembangunan JIS dipatok berlangsung selama 26 bulan. Jakpro meminta KSO pemenang tender sudah memulai pekerjaan dalam waktu dekat.
"Kami benar-benar ketat soal timeline pembangunan stadion. Kita harus menyelesaikan proyek ini pada akhir 2021," imbuhnya.
Meski demikian, Iwan berharap kontraktor terpilih tidak hanya mengejar waktu untuk menyelesaikan proyek. Pasalnya, JIS harus mendapat persetujuan dari Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA terkait spesifikasi sarana dan prasarana.
Stadion yang bakal berdiri di atas lahan Taman BMW tersebut ditargetkan dapat menampung 82.000 penonton. Kapasitas tersebut melampaui stadion yang telah ada, sebut saya di antaranya Gelora Bung Karno (dibangun 1952) berkapasitas eksisting 77.193 penonton.
Stadion besar lain, Gelora Bung Tomo (dibangun 2008) di Surabaya berkapasitas eksisting 50.000 penonton. Bahkan, stadion yang DKI yang baru tersebut mendekati kapasitas Stadion Nasional Bukit Jalil di Malaysia berkapasitas 87.411 penonton.
"Luas [lahan untuk stadion] hampir 300 ribu m2 [300 hektar]. Tingginya sekitar 700 m atau setara dengan apartemen 25 lantai. Ini akan menjadi ikon baru Jakarta dan mudah-mudahan bisa membangkitkan ekonomi di kawasan sekitarnya," ucap Iwan.