Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perluasan Ganjil Genap, Transjakarta dan MRT Antisipasi Lonjakan Penumpang

Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi mengungkapkan pihaknya masih memantau kondisi di lapangan untuk mengecek pergeseran penumpang yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus-Bundaran HI melintas di Stasiun Fatmawati, Jakarta, Rabu (8/5/2019)./Antara
Rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus-Bundaran HI melintas di Stasiun Fatmawati, Jakarta, Rabu (8/5/2019)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Transjakarta dan PT Mass Rapid Transit Jakarta mengantisipasi lonjakan penumpang saat pemberlakukan sanksi kebijakan perluasan ganjil genap diterapkan pada 9 September mendatang.

Direktur Operasional PT Transjakarta Prasetia Budi mengungkapkan pihaknya masih memantau kondisi di lapangan untuk mengecek pergeseran penumpang yang biasanya menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum.

"Dampak perluasan ganjil genap di tiap koridor Transjakarta pasti berbeda-beda. Kami tetap berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI agar bisa menyiapkan armada tambahan jika dibutuhkan," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019).

Dia menuturkan Transjakarta mencatat tren kenaikan jumlah penumpang pada masa sosialisasi perluasan ganjil genap yang dimulai sejak 12 Agustus. Tepat dua hari lalu (26/8/2019), jumlah penumpang Transjakarta mencapai 851.902 orang per hari. Ini merupakan rekor tertinggi sejak Transjakarta beroperasi pada 2014.

Realisasi jumlah penumpang ketika sosialisasi ganjil genap terus mengalami kenaikan, yaitu dengan rata-rata 840 ribu-841 ribu penumpang per hari.

Padahal, realisasi rata-rata penumpang Transjakarta sebelum Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memulai kembali ganjil genap masih berada di bawah 800 ribu penumpang. Jumlah penumpang Transjakarta sempat menyentuh angka tertinggi 773.816 penumpang/hari pada April 2019.

Mengacu pada data Dinas Perhubungan DKI, Prasetia Budi menuturkan penurunan jumlah kendaraan pelat ganjil lebih tinggi dibanding pelat genap, yaitu masing-masing 21 persen dan 16 persen. Meski demikian, dia belum bisa memastikan total armada yang akan ditambah pada 9 September mendatang.

"Kami masih memantau situasi di lapangan sejak awal sosialisasi. Transjakarta berpendoman pada data Dishub DKI terkait wilayah-wilayah mana saja yang harus ditambah [armada bus]," jelasnya.

Dia optimistis penumpang Transjakarta akan naik signifikan saat ganjil genap diterapkan resmi pada 9 September mendatang. Hal itu mengacu pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018. Kala itu, Pemprov DKI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga menerapkan ganjil genap di berbagai ruas jalan.

Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan rencana pihaknya untuk menambah jumlah armada bukan semata-mata karena kebijakan perluasan ganjil genap. Lebih dari itu, Gubernur DKI Jakarta sudah menerbitkan Instruksi Gubernur No 66/2019 tentang Pengendalian Polusi Udara.

Dalam Ingub 66/2019, Anies meminta Dishub DKI mempercepat penambahan dan revitalisasi angkutan umum sebanyak 10.047 unit dan 38 trayek.

Berdasarkan data Transjakarta, BUMD DKI tersebut memprediksi revitalisasi angkutan umum (bus besar, sedang, dan kecil) kemungkinan hanya mencapai 3.892 unit dan 247 trayek hingga akhir 2019.

"Prinsipnya kami sesuaikan dengan data yang disampaikan [Dishub DKI]. Kami akan cek pergerakan pelanggan sambil terus melakukan sosialisasi melalui berbagai media," ujarnya.

Agung mengaku cukup kaget dengan pecahnya rekor penumpang Transjakarta hingga 851.902 orang per hari pada Senin (26/8/2019).

Meski demikian, dia menilai jumlah tersebut akan bertambah seiring pemberlakukan perluasan ganjil genap beberapa hari mendatang. Agung berharap Transjakarta bisa menyentuh angka psikologis baru, yaitu 1 juta penumpang setiap hari.

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pihaknya juga menyiapkan langkah-langkah untuk menampung pemilik kendaraan pribadi yang ingin berpindah ke MRT Jakarta saat sanksi ganjil genap diberlakukan.

"Pertama, kami terus lakukan kampanye atau sosialisasi penggunaan MRT di situs dan sosial media, khususnya terkait perluasan ganjil genap," ucapnya.

Kedua, MRT Jakarta juga menyiapkan arena Park and Ride yang berada di dekat stasiun MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI. Salah satu fasilitas Park and Ride yang sudah siap digunakan berada di South Quarter, Fatmawati, Jakarta Selatan.

PT MRT Jakarta dan PT Intiland Development Tbk telah menandatangani nota Kesepahaman (MoU) yang meliputi pemenuhan kebutuhan area park and ride dalam bentuk menyediakan, mengoperasikan, dan memelihara lahan seluas sekitar 3.500 meter persegi yang terletak di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. 

"Park and Ride South Quarter dapat menampung 250 mobil dan 570 motor. Kami juga bekerja sama dengan PT Transjakarta untuk menyiapkan bus pengumpang menuju stasiun MRT terdekat," jelasnya.

Ketiga, MRT Jakarta juga mengefektifkan area pemberhentian atau drop off ojek online serta transit plaza di kawasan Lebak Bulus dan Fatmawati. William menilai dua kawasan tersebut paling terdampak dengan kebijakan perluasan ganjil genap.

Meski demikian, dia mengaku tidak ada target penambahan penumpang yang dibidik ketika kebijakan tersebut diberlakukan.

"Target MRT tetap 100 ribu penumpang/hari hingga akhir tahun ini. Kami akan optimalkan semua kegiatan operasional untuk menjaring penumpang baru," kata William.

Seperti diketahui, sosialisasi perluasan ganjil-genap dimulai pada 12 Agustus hingga 6 September. Penerapan sanksi bagi pelanggar akan dimulai pada 9 September 2019. Penerapan ganjil-genap di DKI Jakarta dilaksanakan Senin-Jumat mulai pukul 06.00-10.00 dan 16.00-21.00 WIB kecuali hari libur nasional.

Total ada 25 ruas jalan di Jakarta yang terkena perluasan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil dan genap, antara lain Jalan RS Fatmawati, Jalan Panglima Polim, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Pramuka, Jalan Salemba Raya, Jalan Kramat Raya, Jalan Gunung Sahari, Jalan Majapahit, Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Suryopranoto, Jalan Balik Papan, dan jalan Tomang Raya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper