Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik menegaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak pernah ingkar janji kepada masyarakat. Termasuk soal penggusuran bangunan warga yang dilakukan di kawasan Sunter, Jakarta Utara beberapa hari lalu.
"Enggak [ingkar janji]. Dia enggak ada [pernah] janji enggak ada penggusuran," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (19/11/2019).
Dia menuturkan proses penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI tergantung lokasi tanah.
Menurut Taufik, Anies mau tak mau harus membereskan bangunan fisik yang berdiri di atas tanah milik negara. Meskipun caranya harus dengan penggusuran secara paksa.
Wakil Ketua DPRD DKI tersebut mencontohkan proses penataan yang dilakukan Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara. Kampung Akuarium sebelumnya digusur oleh Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Kampung Akuarium dibikin rumah susun kan di sana dan ditata lingkungannya. Makanya ada shalter selama [rusun] belum dibangun. Di situ akan dibangun rumah susun ke atas. Penghuni siapa? Orang di situ juga," imbuhnya.
Berbeda dengan Taufik, Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melanggar janji kampanye setelah menggusur bangunan milik warga di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Dia bahkan mengaitkan tindakan Pemprov DKI saat ini dengan pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat debat kampanye Pilkada DKI 2017 silam.
Menurutnya, Ahok pernah katakan untuk tata Jakarta tidak mungkin tanpa penggusuran. Karena hanya ingin mendapat simpati masyarakat, Anies lantas menyampaikan program tidak akan menggusur.
"Apa yang diucapkan tidak konsisten. Faktanya hari ini Pak Anies melakukan penggusuran. Apa yang diucapkan saat kampanye itu hanya lips servis untuk mendapatkan simpati masyarakat," katanya.