Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Fraksi PKS DKI Jakarta Arifin mendesak rapat paripurna pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta digelar awal tahun depan.
Menurutnya, rencana tersebut sesuai dengan janji Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi beberapa waktu lalu.
"Iya, nanti kami akan tagih. Pak Pras [Prasetio] ngomong langsung di Banggar bahwa Januari akan diagendakan pemilihan Wagub. Januari enggak ada agenda urgent yang dibahas," katanya di gedung DPRD DKI, Senin (30/12/2019).
Arifin menduga adanya lobi-lobi yang dilakukan oleh kelompok tertentu untuk menganggu jalannya pemilihan pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan yang sudah memakan waktu lebih dari setahun.
Dia melihat ada kesan bahwa Gerindra atau partai lain khawatir apabila PKS menduduki posisi DKI 2.
"Namanya juga politik, kan pks dengan partai lain kompetitor. Bisa saja berdampak kalau PKS jadi Wagub berdampak untuk peningkatan suara PKS, tetapi partai lain tidak menginginkan itu," imbuhnya.
Meski demikian, dia menghargai proses yang sudah dilakukan oleh anggota dewan selama ini. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari demokrasi.
Terkait adanya calon Wagub yang diajukan Gerindra, Arifin menilai hal itu mengindikasikan adanya sikap tidak rela atau legowo. Namun, dia menyerahkan keputusan untuk menerima calon dari Gerindra atau tidak kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
"DPP yang punya kewenangan. Kalau tanya legowo, pasti enggak legowo. Tugas fraksi mengamankan saja, terlepas legowo apa tidak. Politik enggak bisa hitam putih. Politisi enggak bisa baperan, kita jalankan saja," ucapnya.