Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pelaksana pembangunan sirkuit ajang balap mobil listrik Formula E, berharap aspal sirkuit yang berada di kawasan Monas bisa dipermanenkan.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto dalam diskusi Penyelenggaraan Formula E Jakarta di bilangan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020).
Dwi menjelaskan teknis pengaspalan yang akan memakan waktu satu hingga dua bulan ini memang belum diputuskan apakah akan permanen atau dibongkar setelah balapan selesai.
"Kita akan diskusikan dengan pihak terkait, termasuk ke Komisi Pengarah [Pembangunan Medan Merdeka] kita akan minta [rekomendasi] apakah permanen atau tidak," ungkap Dwi.
Hingga hari ini, JakPro mempertimbangkan dua opsi, yakni mengangkat cobblestone kemudian mengaspal secara permanen atau melapisi cobblestone dengan lapisan pengaman, kemudian baru ditumpuk aspal.
Dwi mengungkap pertimbangan JakPro terkait dengan aspal permanen. Pertama, cobblestone saat ini sebenarnya sama seperti aspal yang tidak menyerap air.
"Sekarang pun di bawah cobblestone itu semen, bukan tanah. Kalau nanti di overlay [aspal], saya pribadi berharap itu sudah dipermanenkan saja jangan di angkat atau kelupas lagi," jelas Dwi.
Kedua, aspal justru lebih ramah untuk warga disabilitas yang akan berkunjung ke pelataran Monas.
"Nah, ini artinya kontribusi kita juga kalau misalnya nanti tidak dikelupas. Ini untuk fasilitas teman-teman kita yang disable, untuk menikmati Monas dengan lebih nyaman," tambahnya.
Ketiga, apabila sirkuit bisa dipermanenkan, maka kemungkinan penyelenggaraan ajang balap lain terselenggara di Monas pun terbuka.
Hal ini karena fasilitas kelengkapan sirkuit seperti barrier, pagar penonton, atau infrastruktur kelengkapan sirkuit lain sudah menjadi aset Jakpro.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Sadikin Aksa pun membenarkan bahwa pembalap Indonesia, seperti balap Gokart, banyak yang lahir dari ajang balap di kawasan Monas.
Oleh sebab itu, JakPro berharap sirkuit yang akan menjadi satu-satunya sirkuit di Indonesia yang memiliki FIA Grade ini dapat mendorong kejuaraan-kejuaraan balap internasional lain tampil kembali di Indonesia setelah absen selama 22 tahun.
"Jadi apakah bisa dimanfaatkan IMI untuk melakukan sport tourism balapan yang lain? Ya tentu saja bisa, dan kita sudah punya kerjasama dengan IMI. Sekalian saya jelaskan sekarang Jakrpo udah jadi corporate membernya IMI," jelas Dwi.