Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah pasien di DKI Jakarta yang dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 terus mengalami peningkatan, kendati jumlah pasien yang meninggal juga mengalami peningkatan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 142 orang telah sembuh dari wabah COVID-19, berdasarkan data Dinas Kesehatan pada Sabtu, 11 April 2020.
“Sebanyak 142 orang dinyatakan telah sembuh dari total 1.903 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 164 orang,” kata anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta Catur Laswanto melalui rilis pers Pemprov DKI Jakarta, Sabtu.
Selain 142 orang sembuh, sebanyak 1.156 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 441 orang melakukan karantina mandiri di rumah. Sementara sebanyak 856 orang masih menunggu hasil laboratorium.
Lebih lanjut, tenaga kesehatan yang positif terinfeksi COVID-19 sejumlah 174 orang, dengan 2 di antaranya meninggal dan 23 orang sembuh. Angka itu tersebar di 41 Rumah Sakit, 1 klinik, dan 4 Puskesmas di Jakarta.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 2.875 orang, dengan 2.315 di antaranya sudah selesai dipantau dan 560 masih dipantau. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 2.373 orang, dengan 1.261 di antaranya sudah pulang dari perawatan dan 1.112 masih dirawat.
Baca Juga
Pemprov DKI Jakarta juga, katanya, masih terus melakukan rapid test di 6 wilayah Kota atau Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP).
“Sampai dengan Jumat, 10 April 2020, total sebanyak 35.769 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif COVID-19 sebesar 3 persen. Perinciannya, 1.065 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 34.704 orang dinyatakan negatif,” katanya.
Sementara itu, pendistribusian bantuan sosial untuk warga miskin dan rentan miskin terdampak COVID-19 juga masih berlangsung.
Pada hari ketiga pelaksanaan, Sabtu (11/4), Pemprov DKI Jakarta mendistribusikan bantuan di Kelurahan Cilincing, Kelurahan Rorotan dan Kelurahan Pegangsaan Dua. Total paket bantuan sosial yang didistribusikan pada hari ketiga yaitu 20.784 paket.
Bantuan yang diberikan berupa paket komoditas bahan pangan pokok berupa 1 karung beras berisi 5 kilogram, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter dan 2 bungkus biskuit. Selain itu, ada juga masker kain 2 lembar dan 2 batang sabun mandi.
Paket disiapkan oleh Perumda Pasar Jaya dengan pengemasan yang rapat untuk menjaga agar barang tetap higienis.
Bantuan sosial yang didistribusikan tersebut langsung diantar ke rumah warga sehingga tidak ada warga yang berkumpul untuk mengambil bantuan, guna meminimalisir potensi penularan COVID-19. Program itu berlangsung dua pekan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.
Pemprov DKI Jakarta, katanya, turut mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19.
Hingga 10 April 2020, terdapat total 77 kolaborator yang telah berpartisipasi, dengan rincian 39 kolaborator berasal dari Lembaga Usaha, yang terdiri dari 19 kolaborator LSM/OMS, Badan PBB dan Universitas, 16 kolaborator perorangan serta 3 kolaborator dari Kementerian dan setingkat Kementerian.
Dia mengatakan bagi masyarakat yang ingin berkolaborasi, dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta tetap mengimbau agar masyarakat melanjutkan melakukan jaga jarak fisik melalui bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, menghindari keramaian, menjaga kebersihan melalui cuci tangan dan menggunakan masker jika harus keluar rumah.
Upaya dan langkah-langkah memutus rantai penyebaran COVID-19 itu perlu dilakukan bersama oleh seluruh komponen masyarakat.