Bisnis.com, JAKARTA - Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat sampai saat ini masih jadi wilayah tertinggi dalam jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Dalam data yang ditampilkan di situs corona.jakarta.go.id, ada 53 pasien terkonfirmasi positif di Petamburan.
Jumlah yang tinggi itu tak lepas dari temuan kasus positif virus corona di asrama Bethel Petamburan.
Camat Tanah Abang Yassin Passaribu mengatakan cluster pasien positif Covid-19 di Bethel Petamburan terjadi setelah salah satu mahasiswa dari asrama itu kembali dari perjalanan ke Lembang, Jawa Barat pada Maret lalu.
"Infonya mahasiswa dari Lembang datang ke sana, tidak lama berselang mulai satu persatu mahasiswa terjangkit. Maret itu masih ada aktivitas di asrama tersebut," kata Yassin saat dihubungi, Senin (2/4/2020).
Yassin mengatakan dugaan tersebut karena tidak ada warga di kawasan Petamburan terutama di dekat cluster Bethel yang dinyatakan positif Covid-19.
Yassin mengatakan hingga saat ini sebanyak 41 orang penghuni asrama Sekolah Tinggi Teologi Bethel Petamburan sudah dibawa ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet untuk menjalani perawatan khusus.
Selain itu, Yassin mengatakan sisa penghuni yang ada di asrama saat ini melakukan isolasi diri dan telah menjalani swab test untuk mengetahui kondisi tubuh para mahasiswa turut terinfeksi Covid-19 atau tidak.
"Sebanyak 94 mahasiswa yang sudah dites swab tapi hasil belum keluar. Jika hasilnya positif saya pastikan akan dibawa ke Wisma Atlet," kata Yassin.
Penjagaan dari pihak keamanan baik Polisi, TNI, serta para Kepala Lingkungan di kawasan itu dipastikan terus dilakukan agar para mahasiswa tetap dapat menjalani isolasi mandiri dengan baik.
Yassin juga mengatakan kebutuhan hidup para mahasiswa terutama makanan juga disiapkan oleh pihak Kecamatan serta masyarakat sekitar.
"Kami juga bantu kebutuhan ke pihak asrama untuk mahasiswa. Yang jelas mereka tidak boleh keluar dari asrama," kata Yassin.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala Asrama STT Bethel Petamburan Tony Wattimena mengaku tidak mengetahui asal mula merebaknya Covid-19 di asrama itu.
Ia mengatakan selama dua bulan, tidak ada aktivitas mengajar-belajar serta menerima tamu dari luar daerah Jakarta.
"Kami itu sudah dua bulan terakhir tidak ada aktivitas belajar, termasuk tidak menerima kunjungan dari luar yang datang ke asrama," kata Tony.