Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Pengerjaan Proyek MRT Fase 2 Ditunda

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pengerjaan proyek mundur tiga bulan dari Maret menjadi Juni 2020.
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rangkaian gerbong kereta MRT terpakir di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pengerjaan konstruksi proyek kereta MRT Fase 2A untuk paket CP-201 (rute Thamrin-Monas) ditunda akibat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, khususnya Jakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pengerjaan proyek mundur tiga bulan dari Maret menjadi Juni 2020.

"Kami tunda karena memang tidak mungkin mobilisasi pekerjaan berat pada fase-fase Covid-19 ini," kata William dalam pemaparan secara daring, Rabu (29/4/2020).

Dia menyebut, sebagian tenaga kerja pengerjaan MRT Fase 2A didatangkan dari Jepang. Situasi Jakarta yang tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak memungkinkan untuk mendatangkan sumber daya dari Negeri Sakura itu.

Alasan kedua lantaran PT MRT menekan terjadinya pembengkakan anggaran. Ini mengingat pembayaran bahan baku kereta dengan mata uang Yen. Karena itulah, kata William, pihaknya memilih menunda pengerjaan proyek.

"Kalau kami paksakan pekerjaan ini dilaksanakan pada fase-fase krisis seperti ini otomatis anggaran konstruksi itu akan meningkat," ucapnya.

Walau pengerjaan molor, tapi pembebasan lahan tetap berjalan. Menurut William, pihaknya telah menandatangani kontrak dengan konsorsium Shimizu Corporation Indonesia dan PT Adhi Karya pada Februari 2020.

Dengan begitu, pengerjaan CP-201 seharusnya bakal berjalan 1 Maret 2020 dan selesai 31 Desember 2024. Karena wabah virus corona, PT MRT harus merevisi jadwal menjadi 3 Juni 2020 untuk pengerjaannya dan ditargetkan rampung 30 Maret 2025.

Molornya proyek Fase 2A rute Bundaran HI-Kota ini, dia menjelaskan, otomatis menunda lelang paket CP-202 (Harmoni-Mangga Besar), CP203 (Glodok-Kota), CP204 (Kota-Ancol Barat), CP205 (pengadaan sistem persinyalan dan rel kereta), serta CP206 (pengadaan 12 rangkaian kereta).

"Kesulitan logistik dan proses penawaran yang terjadi dan juga kami antisipasi hal-hal terjadinya peningkatan pembiayaan pada saat proses pelelangan dilakukan di fase-fase ini," kata William.

Karena itu, penyelesaian keseluruhan konstruksi MRT melambat dari target November 2025 menjadi Februari 2026. Rencana operasional kereta pun berubah ke Maret 2026.

Kereta bawah tanah Fase 2A melintas di Thamrin-Monas-Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar-Glodok-Kota sepanjang 5,8 kilometer. Sementara, rute Fase 2B dari Kota hingga Depo Ancol Barat sepanjang 6 kilometer.

PT MRT telah mendapatkan kucuran dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai Rp22,5 triliun. BUMD itu membutuhkan dana tambahan Rp 7,3 triliun yang sudah diusulkan ke pemerintah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper