Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Silaturahmi Ramadan Virtual, Anies: Percayalah Kita Bisa Lewati Covid-19

bernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan Ramadan tahun 2020 merupakan momen istimewa, karena walaupun di rumah saja tetap bisa silaturahmi secara virtual, dan dia optimistis bisa melalui pandemi Covid-19.
Lebaran dan silaturahmi via virtual di Jakarta./Instagram@aniesbaswedan
Lebaran dan silaturahmi via virtual di Jakarta./Instagram@aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan Ramadan tahun 2020 merupakan momen istimewa, karena walaupun di rumah saja tetap bisa silaturahmi secara virtual, dan dia optimistis bisa melalui pandemi Covid-19.

Anies menyampaikan hal itu lewat akun Instagram @aniesbaswedan. Menurut dia, di era digital saat ini jarak tidak menjadi pembatas silaturahmi, karena bisa dilakukan secara virtual.

Pandemi Covid-19 menurut Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, masih berstatus bencana nasional nonalam.

Presiden Jokowi menetapkan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Status Bencana Nonalam COVID-19 sebagai Bencana Nasional pada 13 April 2020.

“Secara otomatis, status keadaan darurat bencana menyesuaikan dengan Keputusan Presiden 12 Tahun 2020. Selama keppres tersebut belum diakhiri, maka status kebencanaan masih berlaku,” ujarnya.

Dia menuturkan status keadaan darurat itu bergantung pada dua indikator utama yang disebutkan dalam keppres tersebut.

Pertama, dia menerangkan, penyebaran virus SARS-CoV-2 yang masih terjadi dan menimbulkan korban jiwa, kerugian harta benda, meluasnya cakupan wilayah terdampak dan implikasi pada aspek sosial-ekonomi.

Kedua, terkait dengan status global pandemik yang ditetapkan Badan PBB untuk Kesehatan Dunia, WHO, sejak 11 Maret 2020 lalu.

“Selama pandemi global belum berakhir dan vaksin serta obatnya belum ditemukan, maka masih diperlukan penetapan status bencana nasional untuk Covid-19. Selama WHO belum mencabut penetapan tersebut, selama itu juga status pandemi tetap ada,” kata Doni.

Mudik Lebaran pun tidak dianjurkan, karena berisiko tinggi membawa dan atau terpapar virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 ini, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun dilakukan di 4 provinsi, dan 26 kabupaten/kota.

“Ramadan tahun ini memang sangat istimewa. Walaupun di rumah saja tapi harus disyukuri dan tetap bahagia. Lebih banyak waktu di rumah, bisa lebih dekat dengan keluarga dan fokus ibadah. Percayalah kita pasti bisa melewati ini semua. Di era digital, silaturahmi bisa lewat virtual. Tunda mudik dulu ya! Demi kebaikan kita bersama,” tulis Anies.

Kasus Covid-19 di Jakarta per Kamis (21/5/2020), sebanyak 6.220 kasus, pasien sembuh 1.536 orang, pasien meninggal 498 orang, dan pasien dirawat 1.955 orang.

Secara nasional, kasus Covid-19 sebanyak 20/162 orang, pasien sembuh 4.838 orang, pasien meninggal 1.278 orang, dan pasien dirawat 14.046 orang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler