Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

65 Persen Pasien Corona di DKI Jakarta Berhasil Sembuh

Tercatat pada Jumat tambahan kasus sembuh di DKI Jakarta sebanyak 690 pasien, sehingga totalnya menjadi 18.528 orang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajaran Forkopimda meluncurkan  aplikasi Jakarta Utara Sehad di Kantor Polres Jakarta Utara pada Kamis (23/7/2020)./Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajaran Forkopimda meluncurkan aplikasi Jakarta Utara Sehad di Kantor Polres Jakarta Utara pada Kamis (23/7/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat angka kesembuhan di Jakarta mencapai 65,2 persen pada Jumat (14/8/2020).

Tercatat pada Jumat tambahan kasus sembuh di DKI Jakarta sebanyak 690 pasien, sehingga totalnya menjadi 18.528 orang. Sementara itu, angka kematian bertambah 4 orang menjadi 985 orang dan kasus konfirmasi bertambah 575 menjadi 28.438 orang.

Namun demikian, tingkat kesembuhan di DKI Jakarta saat ini sedikit lebih rendah daripada angka kesembuhan nasional di 66,3 persen. Adapun, tingkat kematian DKI Jakarta juga masih jauh dari target WHO di angka 80-90 persen.

"Pemprov DKI terus melakukan tes secara masif untuk menemukan kasus baru secara cepat agar dapat segera isloasi atau perawatan secara cepat. Hari ini, tes PCR dilakukan sebanyak 6.177 spesimen, 5.025 di antaranya untuk diagnosis kasus baru," terangnya.

Untuk jumlah tes total per 1 juta penduduk per Jumat tercatat sebanyak 46.304 spesimen. Sementara dengan WHO mentapkan standar per minggu 1.000 per 1 juta penduduk, artinya Jakarta harus melakukan pemeriksaan minimal 10.645 orang, bukan spesimen, per minggu atau 1.251 orang per hari.

"Jakarta sudah lebih dari 4 kali lipat dari standar WHO. strategi 3T ini sangat penting dalam penanganan wabah. Jumlah tes yang tidak memenuhi standar mebuat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak sehingga semakin banyak yang tidak terisolasi dan semakin meningkatkan potensi penularan Covid-19," ungkapnya.

Adapun darin total 28.438 kasus, positivity rate di DKI Jakarta sebanyak 5,8 persen, jauh lebih rendah daripada Indonesia sebesar 13 persen, tapi masih lebih tinggi dari standar WHO 5 persen.

"Selama vaksin belum tersedia, maka masih perlu kita tegakkan dan disiplin bersama-sama melakukan pembatasan sosial dan protokol kesehatan. Ini perlu diperhatikan untuk menjalankan prinsip ini dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Jangan keluar rumah kalau tidak perlu, melakukan 3M [memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan], serta pastikan seluruh kegiatan yang diperbolehkan diisi maksimal 50 persen dari kapasitas," imbaunya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper