Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta PSBB, Begini Pujian Demokrat untuk Anies

Taufiq menilai apa yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan adalah langkah bijak.
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Adminstrasi Jakarta Pusat mengadakan Operasi Kepatuhan Peraturan Daerah (OK PREND) terkait pendisiplinan masker di ruas Jalan Percetakan Negara pada pagi ini, Jumat (24/7/2020). JIBI/Bisnis-Nyoman Ari Wahyudi
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Adminstrasi Jakarta Pusat mengadakan Operasi Kepatuhan Peraturan Daerah (OK PREND) terkait pendisiplinan masker di ruas Jalan Percetakan Negara pada pagi ini, Jumat (24/7/2020). JIBI/Bisnis-Nyoman Ari Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA—Politikus Partai Demokrat Taufiqurrahman menilai keputusan Pemprov DKI Jakarta untuk kembali ke Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total sudah tepat. 

Kendati menuai protes karena dianggap tak sinergis dengan pemerintah pusat, Taufiq menilai apa yang dilakukan Gubernur Anies Baswedan adalah langkah bijak. Lebih baik dianggap melangkahi daripada membuat keputusan yang salah, kata Taufiq.

"Suatu hari di awal Maret saya bertemu pak Gubernur Anies, ada satu kalimat beliau yang menarik: bahwa bila dihadapkan pada pilihan salah langkah atau melangkahi, dengan tegas beliau memilih yang kedua," cuit Taufiq lewat akun twitternya.

Taufiq bukan satu-satunya yang setuju dengan langkah Anies. Fraksi PDIP DKI Jakarta sebelumnya telah menyuarakan hal serupa.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak dalam keterangan tertulisnya Kamis (10/9/2020) menyebutkan bahwa ketidaktegasan yang menyebabkan PSBB transisi gagal harus diakhiri.

Dia berharap dengan digulirkannya kembali PSBB total, pengawasan bisa dilakukan dengan lebih tegas.

"PSBB harus dilakukan secara ketat. Pemprov harus tegas dalam mengawasi dan menerapkan aturan."

Hingga Jumat (11/9/2020), jumlah kasus positif di Indonesia sudah melampaui angka 210.000, dengan kesembuhan di angka 150.000 serta korban meninggal mencapai 8.544.

DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 51.635. Menyusul di belakangnya secara berturut-turut adalah Jawa Timur dengan 37.455 kasus, Jawa Tengah dengan 17.074 kasus, serta Jawa Barat dengan 13.940 kasus.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper