Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan kontribusi pemerintah daerah hanya sebesar 20 persen bagi keberhasilan penanganan pandemi Covid-19.
Sisanya, dibutuhkan peran serta masyarakat untuk mendukung upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covd-19.
“Betapa pun banyaknya aparat yang kita hadirkan betapa pun beratnya sanksi yang kita kenakan hanya berkontribusi 20 persen terhadap keberhasilan. 80 persennya, menurut para pakar terletak pada kepatuhan kedisiplinan, dan ketaatan warga,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (23/9/2020).
Kendati demikian, Ariza mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai membaik ihwal ketertiban penerapan protokol kesehatan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid kedua.
“Kita tahu bahwa klaster perkantoran meningkat dalam satu bulan terakir ini. Kami, pak gubernur dan seluruh jajaran, Kapolda, Pangdam, kerja tim melakukan inspeksi, sidak dan lain-lain. Kita melihat ada peningkatan disiplin lebih baik di masa PSBB ini,” ujarnya.
Survei Social Resilience Lab Nanyang Technological University (NTU) bersama Lapor Covid-19 menunjukkan bahwa dukungan publik DKI Jakarta terhadap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid kedua relatif kuat.
Pakar Sosiologi Bencana dari NTU Sulfikar Amir mengatakan hal itu dilihat dari nilai CovidMood Map warga DKI Jakarta terhadap PSBB jilid kedua terbilang tinggi yakni dengan skor 6,9.
“Kita bisa lihat dari data kalibrasi pada level kelurahan, kecuali satu kelurahan, semua kelurahan itu berada di kuadran optimistis,” kata Sulfikar dalam diskusi daring yang diunggah oleh akun YouTube Lapor Covid-19 pada Kamis (17/9/2020).
Artinya, jika masyarakat DKI Jakarta diberikan tekanan kebijakan terkait penegakkan PSBB, maka bakal relatif mendapat dukungan tanpa resistensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
