Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga Rp5 triliun untuk penanganan Covid-19 tahun 2021.
Alokasi anggaran itu termasuk di dalamnya untuk antisipasi jika vaksin Covid-19 mesti dibeli oleh pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik berkaitan dengan tibanya vaksin Covid-19 buatan Sinovac di tanah air pada Minggu (6/12/2020).
“Prinsipnya begini, Jakarta APBD-nya sudah menyiapkan anggaran BTT Rp5 triliun untuk kepentingan Covid-19, termasuk di dalamnya kalau memang kita harus membeli vaksin. Sudah disiapin di 2021,” kata Taufik di DPRD DKI Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Di sisi lain, dia menyinggung Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Covid-19 yang mengamanatkan denda maksimal Rp5 juta bagi masyarakat yang menolak vaksinasi Covid-19.
“Ya itu bisa didiskusikan lagi lah dengan masyarakat kayak apa. Bagaimana cara penerapan dendanya, yang dimaksud menolak itu kayak apa. Kalau dia sakit, itu yang perlu didiskusikan lebih lanjut,” kata dia.
Baca Juga
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac telah tiba di Jakarta, Minggu (6/12/2020).
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan setelah lolos uji keamanan dari BPOM vaksin akan dibagikan pertama kepada tenaga kesehatan.
“Untuk vaksin kiriman pertama ini nanti yang pertama akan mendapat sasaran adalah tenaga kesehatan asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan,” terang Terawan pada konferensi pers, Senin (7/12/2020).
Kementerian Kesehatan telah menyiapkan jumlah sasaran dan kebutuhan vaksin per kabupaten/kota. Selanjutnya, data tersebut dimasukkan dalam sistem informasi yang akan menyiapkan data sasaran berdasarkan nama dan alamat.