Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan kurva pandemi Covid-19 di DKI Jakarta relatif membaik jika dibandingkan dengan lonjakan kasus aktif pada pertengahan awal Juli lalu.
Anies membeberkan kasus aktif atau jumlah pasien positif Covid-19 yang tengah dirawat di rumah sakit rujukan berada di bawah 10.000 orang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 13 Agustus 2021, jumlah kasus aktif di DKI Jakarta tercatat sebanyak 9.453 pasien.
“Alhamdullilah atas izin Allah berkat kerja keras begitu banyak pihak, dukungan kedisiplinan dari begitu banyak warga Jakarta kita semua berhasil menurunkan kurva kasus aktif itu kembali di bawah 10.000 dalam waktu kurang dari satu bulan sejak puncak gelombang kedua,” kata Anies melalui keterangan daring, Sabtu (14/8/2021).
Biasanya, Anies menerangkan usaha pelandaian kasus aktif Covid-19 itu membutuhkan waktu yang relatif lama ketimbang kenaikan kurva Covid-19 itu. Tetapi dia mengapresiasi seluruh partisipasi masyarakat untuk mempercepat proses pelandaian kurva pandemi tersebut.
“Kasus aktif ini bisa turun signifikan karena kita bisa menekan penambahan kasus baru,” kata Anies.
Kendati demikian, Anies menegaskan pihaknya bakal tetap mengikuti ketentuan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 dari pemerintah pusat. Dia beralasan aturan relaksasi itu sudah diatur secara terintegrasi melalui sistem pelevelan PPKM tersebut.
Baca Juga
“Itu kan ada kriterianya dan kriterianya bisa dibaca oleh siapa saja jadi kriteria tentang tingkat keterisian di rumah sakit kemudian tentang positivity rate kemudian tentang mobilitas jadi kita bekerjanya menggunakan patokan dan patokan yang kemarin sudah ditetapkan kita rujuk,” kata Anies saat meresmikan Gedung Sasana Emas Greysia-Apriyani pagi tadi.
Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta mencatat jumlah kasus konfirmasi di Ibu Kota sudah mencapai 837.897 pasien selama tiga semester terakhir.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 815.468 dengan tingkat kesembuhan 97,3 persen, dan total 12.976 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,0 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 15,1 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.