Bisnis.com, JAKARTA – Anies Baswedan menceritakan pengalamannya selama empat tahun terakhir menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies menyebut dirinya seolah menjadi tahanan kota selama empat tahun menjabat sebagai gubernur. Alasannya, setiap pertemuan nasional, dirinya tidak perlu ke mana-mana.
Hal ini dikarenakan semua agenda biasanya terselenggara di Jakarta, tidak terkecuali ketika para Gubernur menghadap Presiden atau Mendagri yang juga lebih sering dilakukan di Jakarta.
“Gubernur DKI itu nama resminya, nama senyatanya adalah tahanan kota karena tidak bisa pergi-pergi. Saya ini terakhir ke Bali mungkin 2 tahun [lalu], bukan karena penutupan saja, karena memang tugas gubernur DKI Jakarta itu, ada pertemuan nasional pun tinggal nyebrang Monas. Dipanggil presiden pun, semua gubernur dipanggil, tinggal nyebrang Monas. Kementerian Dalam Negeri mengumpulkan, tinggal nyebrang Monas,” kata Anies dalam acara Workshop Nasional DPP PAN dikutip dari kanal YouTube PAN TV, Kamis (7/10/2021).
Anies melanjutkan telah memiliki komitmen bahwa dalam sisa masa jabatannya dirinya akan memberikan yang terbaik dengan menuntaskan pekerjaan-pekerjaan yang mesti dilakukan dalam 5 tahun.
Orang nomor satu di Jakarta ini menilai bahwa komitmen tersebut sangat penting direalisasikan agar masyarakat percaya pada demokrasi dan dirinya dapat mempertanggungjawabkan apa yang dipercayakan masyarakat kepadanya.
“Saya hanya berharap semua yang dikerjakan di sini tuntas sehingga orang percaya pada proses demokrasi. Karena saya ini calon gubernur yang tidak sengaja jadi gubernur. Saya tidak pernah membayangkan bahwa akan menjadi gubernur Jakarta, dan yang bekerja untuk proses pemenangan kemarin barangkali banyak Bapak Ibu sekalian yang ikut terlibat,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa amanat perlu dijalankan dengan baik sebelum dirinya melaksanakan niat berkeliling Indonesia setelah tak lagi menjabat sebagao Gubernur DKI. Oleh karena itu, dia menilai lebih baik menjadi tahanan kota yang amanat, setelah itu menajadi orang bebas setelah masa jabatan berakhir
"Jadi saya boleh dibilang nantinya, kemarin [saat menjabat Gubernur] menjadi tahanan kota. Sesudah itu, menjadi orang bebas [setelah selesai periode]. Sambil jadi orang bebas, saya menikmati keliling [Indonesia] kemana-mana," ucap Anies.
Anies menegaskan, selama sisa periode kepemimpinannya dirinya akan berupaya untuk menuntaskan tantangan yang harus dihadapi seperti masalah transportasi, banjir, hingga kesenjangan sosial di Ibu Kota.
"Sebenarnya di Jakarta ini semuanya perlu waktu, segalanya punya tantangan. Namun semuanya tidak bisa tuntas langsung," ujarnya.
Oleh sebab itu, Anies mengakui dirinya tidak memiliki banyak waktu untuk berlibur ke luar kota. Bahkan, dia memposisikan diri untuk menampung banyak keluhan dan aspirasi warga ketika menghadiri suatu acara.
Dia melanjutkan, secara perlahan pemerintah daerah terus menata Ibu Kota, mulai dari pembangunan intergrasi antarmoda transportasi.
"Transportasi alhamdulillah sekarang sudah jalan, kemudian bicara tentang kemacetan, bicara soal banjir, satu per satu kami bereskan. Namun, kembali perlu waktu semua. Jadi, kalau ada tambahan waktu, mudah-mudahan bisa dituntaskan dengan baik," ujarnya.