Bisnis.com, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak mendesak Pemprov DKI Jakarta mempercepat program vaksinasi anak usia 6-11 tahun untuk mencegah penyebaran Covid-19, khususnya varian Omicron, di klaster sekolah.
Gilbert menilai penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 100 persen di Jakarta berhadapan dengan risiko penularan Omicron mengingat program vaksinasi anak usia 6-11 masih untuk dosis pertama.
"Vaksinasi baru dosis pertama. Ini tidak sepenuhnya mampu mengadang varian Omicron, dan siswa mempunyai mobilitas yang tinggi, apalagi ada euforia karena sudah lama tidak masuk sekolah," kata Gilbert melalui siaran pers, Selasa (4/1/2022).
Terkait dengan hal tersebut, dia menekankan penerapan protokol kesehatan 3M diawasi ketat di sekolah, baik oleh orangtua yang hadir maupun guru.
Berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta per Senin (3/1/2022), sebanyak 516.763 anak usia 6-11 telah mendapatkan vaksin Covid-19, atau 49,17 persen dari total target 1.142.505 anak.
"Vaksinasi pada anak yang belum harus dikejar. Bila perlu anak yang belum vaksinasi tidak diperbolehkan masuk sekolah," kata Gilbert.
Baca Juga
Kementerian Kesehatan kembali mencatat penambahan kasus transmisi lokal Omicron pada Senin (3/1/2022) sehingga totalnya 152 kasus.
Pada Senin (3/1/2021), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, dari jumlah tersebut, sebanyak 146 kasus merupakan kasus impor dan enam kasus merupakan transmisi lokal.
“Dari 152 kasus yang masuk ke Indonesia, setengahnya tanpa gejala setengahnya lagi sakit ringan, mereka tidak butuh oksigen dan saturasinya masih diatas 95%. Sekitar 23 persen atau 34 orang sudah kembali ke rumah. Sampai sekarang tidak ada yang menbutuhkan perawatan serius di RS, cukup diberi obat dan vitamin,” katanya dalam keterangan pers.
Menkes juga memerinci kasus Omicron di Indonesia masih didominasi dari para pelaku perjalanan internasional yang berasal dari negara Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan USA.